Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 12 Tahun Ditangkap karena Rasialisme di Media Sosial terhadap Wilfried Zaha

Kompas.com - 13/07/2020, 06:00 WIB
Nugyasa Laksamana

Penulis

Sumber BBC Sport

KOMPAS.com - Seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun ditangkap oleh polisi akibat kasus ucapan bermuatan rasialisme di media sosial terhadap pemain Crystal Palace, Wilfried Zaha.

Berdasarkan pemberitaan BBC, Wilfried Zaha mengaku menerima beberapa pesan kasar di media sosial jelang laga Aston Villa vs Crystal Palace, Minggu (12/7/2020).

Laga Aston Villa vs Crystal Palace sendiri berakhir 2-0 untuk kemenangan tuan rumah.

Kepolisian West Midlands pun langsung melakukan penyelidikan dan beberapa jam kemudian mengonfirmasi penangkapan.

Baca juga: 5 Fakta Tottenham Vs Arsenal, Son Heung-Min Samai Catatan Adebayor

"Kami diberi tahu tentang serangkaian pesan rasial yang dikirim kepada pesepak bola pada hari ini. Setelah dilakukan pemeriksaan, kami menangkap seorang bocah," tulis pernyataan Kepolisian West Midlands di Twitter.

"Seseorang berusia 12 tahun dari Solihull telah ditahan. Terima kasih kepada semua orang yang melaporkan. Rasialisme tidak bisa ditoleransi."

Pelatih Crystal Palace, Roy Hodgson, mengaku geram dengan tindakan rasialisme yang terjadi.

Ia menyebut penghinaan berkenaan dengan ras sebagai perbuatan yang sangat tercela.

"Dengan adanya gerakan Black Lives Matter, perbuatan seperti itu pastinya disorot. Semua orang pun tampak melakukan upaya untuk memberantas perilaku tersebut," ujar Hodgson.

"Sangat menyedihkan, pada hari pertandingan, seorang pemain terbangun karena perilaku yang pengecut dan tercela ini. Wilfried membuat orang-orang menyadarinya dan saya berpikir ini adalah sesuatu yang tidak boleh didiamkan."

"Dia ingin membuat salah satu pemain terbaik kami bermain buruk hari ini. Tetapi, dia (pelaku) melakukannya dengan cara yang telah dipilihnya, dan benar-benar tidak bisa dimaafkan," ucap Hodgson.

Pihak Premier League juga tidak memberikan toleransi terhadap perbuatan rasialisme yang dilakukan sang bocah.

Mereka pun membuat sikap resmi untuk berdiri di sisi Wilfried Zaha terkait kasus pelecehan rasialisme.

Baca juga: Tottenham Vs Arsenal, 3 Kesalahan Mikel Arteta yang Jadi Faktor Kekalahan The Gunners

"Perilaku ini sepenuhnya tidak dapat diterima dan Premier League berdiri bersama Wilfried Zaha dalam menentang hal ini, dan diskriminasi dalam bentuk apa pun."

"Kami akan terus mendukung para pemain, manajer, pelatih, dan anggota keluar mereka yang menerima pelecehan daring diskriminasi yang serius," demikian pernyataan Premier League.

Sejak kompetisi kembali bergulir, para pemain Liga Inggris memang telah melakukan aksi berlutut sebelum pertandingan untuk mendukung gerakan Black Lives Matter.

Mereka berharap gerakan ini bisa memberantas perilaku rasialisme yang terjadi di berbagai negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com