MALANG, KOMPAS.com - Gelombang penolakan dilanjutkannya kompetisi Liga 1 2020 semakin berembus kencang.
Persita Tangerang menjadi tim terbaru yang melayangkan penolakan setelah Persebaya Surabaya, Barito Putra, dan Persik Kediri.
Keempatnya kompak mengatakan bahwa situasi saat ini belum kondusif untuk melakukan pertandingan.
Pasalnya mereka melihat grafik kasus Covid-19 tidak menunjukan tanda-tanda akan mereda, bahkan belum terlihat puncaknya.
Baca juga: Arema FC Gandeng Satgas Covid-19 Nahdlatul Ulama untuk Rapid Test
Mereka tidak ingin menggadaikan kesehatan dan keselamatan untuk kembali berkompetisi.
Terlebih lagi, diyakini pandemi Covid-19 ini tidak akan membuat kompetisi berjalan dengan lancar.
Namun, lain halnya dengan Arema FC. Mereka menegaskan tetap pada pendirian awal, yakni menginginkan kompetisi dilanjutkan kembali.
Tanpa bermaksud meremehkan pandemi, tim berjuluk Singo Edan tersebut merasa memang saatnya berdamai dengan virus corona.
Terlebih lagi ada ada roda ekonomi dan roda kompetisi yang harus diputar.
"Jadi kami kemarin sudah berkoordinasi dengan PT Liga Indonesia Baru. Bukannya sombong, kalau pandemi ini terus kami ikuti (perkembangannya)," kata General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo.
"Kami tidak akan tahu kapan pandemi ini akan selesai dan kami tidak bisa terus berdiam diri, karena klub harus terus bergerak," tutur dia.
Pria asal Madiun tersebut mengatakan suara penolakan juga wajib dihormati.
Dia memahami setiap klub memiliki pertimbangan masing-masing. Apalagi Arema juga tidak punya hak untuk memaksakan kehendak.
Baca juga: Selesai Naturalisasi, Pemain Persib Ini Belum Juga Bela Timnas Indonesia
Ruddy Widodo pun menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI untuk menanggapi penolakan empat koleganya.
"Kalau ada klub yang tidak melanjutkan kompetisi ya itu hak mereka, kami tidak bisa mengintervensi mereka. Karena yang punya kebijakan adalah PSSI," tutur pria berkacamata tersebut.
"Kalau memang ada yang tidak ikut, hak subsidi bisa dibagi ke yang ikut," tutur Ruddy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.