Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarri yang Ditentang di Ruang Ganti Chelsea, Sarri yang Ditangisi

Kompas.com - 18/04/2020, 21:40 WIB
Nirmala Maulana Achmad

Penulis

Sumber GOAL

KOMPAS.comMaurizio Sarri mengungkapkan sebagian kisahnya saat ia menangani Chelsea pada musim 2018-2019.

Sarri resmi melatih Chelsea pada Juli 2018. Ia menggantikan posisi Antonio Conte.

Dengan sebelumnya ia melatih Napoli selama tiga musim, Sarri membawa "kebaruan" taktik ke klub London Barat tersebut.

Selama ditangani Conte, Chelsea adalah tim yang sering mengandalkan serangan balik. Namun, Sarri berbeda.

Baca juga: Sebelum Gabung Chelsea, Mourinho Sempat Berkata Ya kepada Liverpool

Juru taktik asli Italia itu ingin timnya bermain menyerang, membangun serangan dari belakang, dan mengandalkan umpan-umpan pendek, atau biasa dikenal "Sarri Ball".

Seiring berjalan waktu di Chelsea, ia menuai kritikan. Taktiknya mudah diprediksi dan pilihan pemain starter yang itu-itu saja.

Puncaknya terjadi saat Chelsea dipermalukan tuan rumah Manchester City 0-6 dalam lanjutan Premier League, kasta tertinggi Liga Inggris, beberapa hari setelah Natal 2018.

Setelah hasil memalukan tersebut, Sarri di ambang pemecatan.

Kendati demikian, posisinya aman hingga akhir musim. Bahkan, ia berhasil mengantarkan Chelsea juara Liga Europa pada musim tersebut.

Itu merupakan trofi pertama Sarri sepanjang kariernya sebagai pelatih. Pada akhir musim, ia pun hengkang ke Juventus.

Dalam wawancaranya bersama Juventus, klub yang ia tangani sekarang, Sarri mengakui bahwa ia sulit menciptakan suasana kondusif di ruang ganti Chelsea.

Baca juga: Maurizio Sarri Akui Pernah Berkonflik dengan Pemain Chelsea

"Saya memiliki hubungan yang bertentangan dengan para pemain Chelsea di ruang ganti," ucap Sarri, sebagaimana dilansir Goal.

"Namun, ketika saya mengungkapkan ingin pergi, banyak dari pemain Chelsea menangis," tutur pelatih berusia 61 tahun itu.

Sarri juga menceritakan bagaimana ia menjalani kehidupan di Inggris pada waktu itu.

"Saya tidak akan pernah hidup di sana (lagi). Saya tidak tahu bagaimana orang-orang Italia bisa di sana. Soal sepak bola, itu cerita yang berbeda," ucap dia.

Kendati demikian, Sarri tetap merindukan atmosfer Liga Inggris.

"Saya rindu Premier League. Liga yang memiliki level teknik dan atmosfer yang luar biasa," ujar Sarri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com