Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klub-klub Premier League Disarankan Jual Pemain jika Opsi Pemotongan Gaji Buntu

Kompas.com - 04/04/2020, 06:30 WIB
Nirmala Maulana Achmad

Penulis

KOMPAS.comPremier League sebagai liga termahal di dunia tengah menghadapi krisis.

Kasta tertinggi Liga Inggris itu kini tengah ditangguhkan akibat virus corona atau Covid-19.

Penangguhan ini tentunya memengaruhi pendapatan klub-klub peserta Premier League. Tidak ada pemasukan yang didapat dari penjualan tiket ataupun hak siar televisi.

Namun, di sisi lain, para klub Premier League belum bersedia memotong gaji pemain mereka di tengah krisis ini.

Padahal, liga top Eropa lainnya, seperti La Liga, Serie A, hingga Bundesliga, sudah menerapkan pomotongan gaji pemain.

Baca juga: Alasan Presiden Barcelona Potong Gaji Lionel Messi dkk 70 Persen

Barcelona telah mengumumkan pemotongan gaji pemain sebesar 70 persen. Megabintang mereka, Lionel Messi, menerima keputusan ini sebagai bentuk dukungan kepada klub.

Hal ini dilakukan Juventus di Serie A, ataupun Bayern Muenchen dan Barcelona di Bundesliga.

Di Inggris, pembicaraan antara Premier League selaku penyelenggara kompetisi, dan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Inggris (PFA) masih menemui jalan buntu.

Klub-klub Premier League dihadapkan pada dua pilihan, yakni memotong gaji pemain atau dikenai tarif pajak lebih tinggi di tengah pandemi corona.

Analis James Barford pun angkat bicara soal masalah ini. Menurut dia, pemotongan gaji pemain harus dilakukan.

"Mereka harus menyetuji pengurangan upah pemain. Itu harus terjadi," kata James, dilansir dari The Guardian.

"Namun, jika pengurangan upah sementara yang disepakati tidak memadai, mungkin ada masalah," ucap James yang baru-baru ini menulis laporang efek Covid-19 terhadap industri sepak bola.

Baca juga: Semua Ingin Liga Inggris Dilanjutkan, Kecuali yang Tak Suka Liverpool

Di sisi lain, tarif pajak yang tinggi akan membuat Premier League sulit bangkit setelah pandemi berakhir. Maka dari itu, James memiliki opsi yang lain jika opsi pemotongan gaji menemui jalan buntu.

"Jika pemotongan gaji tidak cukup (dilakukan), maka satu-satunya pilihan lain untuk mencegah kebangkrutan bagi banyak klub Premier League adalah menjual pemain mereka," tutur James.

PFA diyakini telah menolak panggilan Premier League untuk membicarakan pemotongan gaji pemain. Asosiasi yang didirikan pada 1907 itu lebih memilih pengaturan penundaan upah.

Kabar terbaru, para klub Premier League dimintai keputusan mereka untuk memotong gaji para pemain sebesar 30 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com