GIANYAR, KOMPAS.com - Persik Kediri dan Persiraja Banda Aceh akan berebut satu tiket final Liga 2.
Persik vs Persiraja akan bertanding di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Jumat (22/11/2019) malam. Kedua tim dipastikan tampil habis-habisan demi meraih tiket promosi ke Liga 1 musim depan.
Persijara melaju ke semifinal dengan menyadang status sebagai juara Grup A. Dengan catatan sekali menang dan dua kali seri.
Persik Kediri melaju sebagai runner up Grup B dengan catatan yang sama, sekali menang dan dua kali seri.
Artinya secara data kekuatan kedua tim hampir sama. Yang menjadi pembeda Persiraja masih unggul dalam jumlah produktivitas gol dengan empat gol.
Sementara Persik Kediri hanya mencetak dua gol saja selama babak 8 besar.
Hendro Susilo selaku pelatih dari Persijara Aceh tidak mau berharap muluk-muluk. Ia meyakini Persik sudah menyiapkan kejutan bagi mereka.
Apalagi Macan Putih didominasi pemain-pemain muda yang energik. Kemampuan Persik mengeksekusi bola-bola mati juga patut diwaspadai.
“Untuk pertandingan besok Persiraja tidak mau berandai-andai. Kita tahu Persik yang luar biasa, mereka bisa mencapai empat besar adalah sesuatu yang luarbiasa. Yang awalnya mereka tidak diperhitungkan tiba-tiba melesat hingga mencapai semifinal,” katanya.
Baca juga: KBRI untuk Malaysia Bantah Suporter Indonesia Ditusuk
Pada pertandingan nanti Laskar Rencong bakal minim dukungan. Keadaan geografis membuat kemungkinan suporter melakukan away cukup kecil. Namun Hendro menegaskan hal tersebut tidak akan menjadi masalah.
“Prediksi itu sudah kami jawab dibabak penyisihan 8 besar di Sidoarjo. Saya pikir dimana pun kami bermain, saya lihat anak-anak enjoy dan antusias sekali untuk menatap 4 besar ini,” kata Hendro.
Sementara Persik Kediri mengatakan tidak ada beban karena target mereka sudah terlampaui. Bahkan bisa melaju sejauh ini sudah menjadi kejutan bagi Faris Aditama dan kawan-kawan.
Namun Faris tidak mau pulang dengan tangan kosong. Kemenangan tetap menjadi harga mati.
“Target awal kami adalah lolos dari degradasi, tapi seiring berjalannya waktu kami mampu lolos ke babak 8 besar dan sekarang semifinal. Tentu pemain motivasinya lebih tinggi untuk bisa ke Liga 1,” ucap Faris.
Hal senada juga diungkapkan pelatih Budiharjo Tolib. Ia mengatakan beban sudah sirna dipundak anak asuhnya sehingga pemain bisa bermain lepas ketika pertandingan.
“Saya pikir tidak ada beban bagi tim dan pemain, kami menjalani saja. Kalau memang rejekinya Insyaallah kita bisa mencapai Liga 1,” kata pelatih yang pernah berikprah Divisi Utama tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.