Zainudin Amali Resmi Diperkenalkan sebagai Menpora RI yang Baru

KOMPAS.com - Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) Zainudin Amali akhirnya resmi diperkenalkan sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora) yang baru.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, memperkenalkan para menteri untuk kabinet Indonesia Maju 2019-2024, di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (23/10/2019) pagi.

Saat diperkenalkan sebagai Menpora RI yang baru, Zainudin secara khusus diminta oleh Presiden Jokowi untuk membenahi sepak bola.

Baca juga: Juventus Vs Lokomotiv, Sabar Jadi Kunci Kemenangan Si Nyonya Tua

"Sepak bolanya, Pak," ujar Jokowi kepada Zainudin secara singkat saat sesi perkenalan para menteri.

Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta para menteri yang terpilih untuk tidak korupsi, tidak terjebak pada rutinitas monoton, serta bekerja sesuai visi-misi presiden.

Tak lupa, Jokowi juga meminta para menteri untuk selalu mengecek persoalan di lapangan untuk menemukan solusinya.

Pada Selasa (22/10/2019) kemarin, Zainudin memang sudah menjelaskan kepada awak media bahwa dia diajak berdiskusi oleh presiden soal kepemudaan dan keolahragaan.

Zainudin merupakan Ketua DPP Partai Golkar periode 2014-2019. Ia juga merupakan anggota DPR RI selama empat periode dan menempati berbagai komisi.

Untuk periode 2014-2019, ia menduduki Komisi II yang mengurus Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, serta Pertanahan dan Reforma Agraria.

Selain politikus, pria kelahiran Gorontalo, 16 September 1962 itu juga seorang pengusaha. Sebelum terjun ke dunia politik, ia pernah memimpin sejumlah perusahaan yakni PT Putra Mas, PT Wirabuana Dwi Jaya Persada, PT Gitrana Sendiko, PT Surya Terang Agung, PT Makmur Triagung, dan PT Supra Dinakarya.

Baca juga: Galatasaray Vs Real Madrid, Zidane Tak Puas Hanya Menang 1-0

Pada pemerintahan periode sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dijabat oleh politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Imam Nahrawi.

Namun, pada pengujung masa jabatannya, Imam menjadi tersangka kasus korupsi dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Kekosongan posisi Menpora yang ditinggalkan Imam sempat diisi oleh Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri selaku Pelaksana Tugas (Plt).