KOMPAS.com - Legenda AC Milan yang kini menjabat sebagai direktur klub, Paolo Maldini, mempertahankan keputusan manajemen Rossoneri menunjuk pelatih Marco Giampaolo.
Marco Giampaolo berada dalam sorotan tajam setelah membawa AC Milan ke dalam krisis performa awal musim ini di pentas Liga Italia.
Gianluigi Donnarumma cs terjerembap ke peringkat 16 di klasemen sementara Serie A saat laga sudah memasuki pekan keenam.
AC Milan hanya terpaut dua setrip dan unggul satu poin atas tim terdekat penghuni zona degradasi, Genoa.
Baca juga: AC Milan Vs Fiorentina, Giampaolo Sebut Timnya seperti Tak Pernah Latihan
Melorotnya posisi Milan kentara setelah menelan kekalahan 1-3 saat menjamu Fiorentina, Minggu (29/9/2019).
Kini Giampaolo sudah merasakan 4 kekalahan dalam 6 partai perdana sebagai pelatih baru di Serie A.
Tuntutan pemecatan pun sudah mengemuka luas di media.
Nama Andriy Shevchenko, Massimiliano Allegri, hingga pelatih yang digantikan Giampaolo, Gennaro Gattuso, muncul lagi pada bursa kandidat.
AC Milan coach Marco Giampaolo has lost four of his opening six Serie A matches since replacing Gennaro Gattuso in the summer.
The 16th-placed club are one point above the relegation zone, and already 12 points adrift of rivals Inter.#ACMilan pic.twitter.com/GrjS2DnY3n
— The Sack Race (@thesackrace) September 29, 2019
Namun, Paolo Maldini masih menyematkan kepercayaan buat eks pembesut Sampdoria tersebut.
"Saya ulangi apa yang saya katakan minggu lalu. Kami yang memilih pelatih. Kami akan selalu membelanya," kata Maldini, dikutip BolaSport.com dari La Gazzetta dello Sport.
"Kami memiliki tim yang masih muda, kami tahu telah mengambil risiko akan hal ini. Tentu saja 4 kekalahan dalam 6 partai sudah terlalu banyak, tetapi kualitas pemainan tim juga tak memuaskan," ujar eks kapten Milan dan timnas Italia tersebut.
Karena alasan itulah Maldini masih berharap Giampaolo memperbaiki segala kekurangan di tengah waktu yang mepet agar Milan segera bangkit.
Baca juga: AC Milan Vs Fiorentina, Rossoneri Ulangi Catatan Buruk 81 Tahun Lalu
Sang legenda ogah menjadikan Giampaolo sebagai kambing hitam.
"Tanggung jawab atas situasi ini harus dibagi. Ini kesalahan pemain, klub, pelatih, semua orang. Banyak pemain muda di tim ini, mereka tak bisa menanggung beban perbandingan dengan tim Milan yang berjaya pada masa lalu," ujar Maldini.
Ujung-ujungnya, Maldini berharap satu partai ke depan bisa menjadi momen kebangkitan bagi Rossoneri.
Momen tersebut tersaji ketika Milan menghadapi Genoa, Sabtu (5/10/2019).
"Saat ini mungin kami seperti tak ada jalan keluar, tetapi itu bisa ditemukan melalui kerja keras. Kami tahu bahkan situasi segelap apapun bisa berubah dalam sedetik," katanya lagi. (Beri Bagja)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.