MUENCHEN, KOMPAS.com - Robert Lewandowski kini menjadi pemain asing tertajam di Bundesliga 1, kasta teratas Liga Jerman. Namun, siapa sangka, pada awal karier, dia kerap diremehkan karena badannya terlalu kurus untuk seorang pesepak bola.
Sabtu (2/3/2019), Robert Lewandowski menyejajarkan diri dengan Claudio Pizarro sebagai pemain asing tertajam di Liga Jerman saat Bayern Muenchen menang telak 5-1 di kandang Borussia Moenchengladbach.
Lewandowski mencetak dua gol pada laga tersebut. Bersama Pizarro, Lewandowski menjadi pemain asing tersubur dengan catatan 195 gol.
Baca juga: Cetak 195 Gol di Bundesliga, Lewandowski Samai Rekor Pizarro
195 - Robert Lewandowski has scored his 195th goal in the Bundesliga, drawing level with Claudio Pizarro - no foreign player has scored more goals in the Bundesliga. History. #BMGFCB pic.twitter.com/kot3eEIM2e
— OptaFranz (@OptaFranz) March 2, 2019
Penyerang Polandia itu memang telah menjadi legenda di Bundesliga. Sejak debut di Liga Jerman bersama Borussia Dortmund pada awal musim 2010-2011, Lewandowski telah mengemas 195 gol dari 280 pertandingan Bundesliga 1.
Pemain kelahiran 21 Agustus 1988 itu dikatakan sebagai penyerang komplet karena punya modal dasar lengkap sebagai seorang penyerang. Namun, pada awal kariernya, justru dia dipandang sebelah mata dan dianggap bukanlah tipe striker ideal.
"Saya kecil, pendek, dan terlalu kurus," kata Lewandowski mengenang masa remajanya seperti dikutip dari situs web Bundesliga, Selasa (5/9/2019).
"Setiap orang mengatakan bahwa dengan postur seperti itu, saya tidak akan bisa sukses. Namun, saya tak menyerah," kata pemain berpostur 185 cm itu.
Baca juga: Deretan Penyerang Terbaik pada Era Ronaldo dan Messi, Lewandowski Salah Satunya
Sikap pantang menyerah Lewandowski didapat dari kedua orangtuanya. Krystof, sang ayah, adalah seorang juara judo yang juga mantan pemain sepak bola di Hutnik Warszawa, sedangkan sang ibu merupakan atlet bola voli profesional.
"Kaki Lewandowski terlalu kurus. Karena itulah, saya meminta dia untuk banyak-banyak makan roti daging asap," kaya Kryzsztof Sikorski, pelatihnya di tim junior Varsovia Warszawa.
"Kendati demikian, keterbatasan itu tak memengaruhi performanya. Saya ingat, kami mencetak 158 gol dalam satu musim dan Lewandowski menyumbang setengahnya," ucap pelatih Lewandowski pada periode 1997-2004 itu.
Tampil subur di Varsovia lalu Delta Warsawa membuat Lewandowski diincar klub teras Polandia, Legia Warsawa, dan bergabung pada 2005. Akan tetapi, dia kembali diremehkan oleh petinggi klub tersebut.
Dia hanya bermain di Tim II Legia. Setahun berselang, dia pindah ke Znicz Pruszkow dan mencetak 36 gol dari 59 pertandingan Liga Polandia dan meloloskan timnya promosi dalam dua musim beruntun.
Baca juga: Pernyataan Robert Lewandowski Bikin Real Madrid Gigit Jari
Legia pun digosipkan akan menariknya kembali. Namun, direktur teknik klub, Miroslaw Trzeciak, memandangnya sebelah mata.
"Siapa butuh pemain seperti itu ketika kami punya Mikel Arruabarrena yang dibeli dari Tenerife?" ucap sang petinggi klub pada 2008.
Padahal, Arruabarena cuma mencetak enam gol dari 31 laga di La Liga Spanyol bersama Tenerife. Dia pun tak bisa mencetak gol dari enam laga bersama Legia sehingga akhirnya dilepas ke Eibar.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.