Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geruduk Kantor Persib, Ratusan Bobotoh Tuntut Persib di-WO

Kompas.com - 04/02/2019, 21:17 WIB
Dendi Ramdhani,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ratusan pendukung Persib Bandung alias bobotoh mendatangi kantor Persib Bandung di Jalan Sulanjana, Senin (4/2/2019) malam. Mereka menuntut Persib diganjar WO (walk out).

Aksi tersebut dilakukan sebagai buntut gagalnya Persib menghelat laga leg kedua babak 32 besar Piala Indonesia 2018 kontra Persiwa Wamena. Sejatinya, pertandingan tersebut digelar hari ini.

Ratusan bobotoh datang membawa aneka spanduk bertuliskan protes kepada manajemen dan pihak kepolisian lantaran tak mengeluarkan izin pertandingan. Mereka secara tegas menuntut Persib diganjar WO lantaran melanggar regulasi tak mampu menggelar laga tepat waktu.

Baca Juga: Resmi, Laga Persib Bandung Vs Persiwa Wamena Ditunda

"Lebih baik Persib di-WO daripada main diundur," teriak para bobotoh.

Aparat kepolisian melakukan pengawalan ketat terhadap aksi tersebut. Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema turun langsung mengawal aksi itu.

"Tadi sudah disampaikan kepada Pak Kapolres dan Kadispora, permintaam dari teman-teman semua. Lebih baik WO daripada kami melanggar regulasi, kami bakal menerima semuanya karena pertandingan tak digelar tepat waktu," ujar seorang perwakilan bobotoh.

Aksi unjuk rasa itu diterima oleh beberapa panitia pelaksana (Panpel) pertandingan Persib. General Koordinator Panpel Persib Budhi Bram Rachman mengatakan, laga tersebut digelar bukan atas kehendak manajemen.

"Kondisi stadion tidak siap pakai. Kami tetap ingin digelar tanggal 4 Februari. Tapi kami tidak ingin ambil risiko tidak ingin kejadian apa-apa. Kami sudah mengupayakan main di Si Jalak Harupat. Tapi proses izin gak bisa mendadak," ujarnya menjelaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com