Deschamps Kaget Dijadikan Koscielny Alasan Pensiun dari Perancis

KOMPAS.com - Pelatih timnas Perancis, Didier Deschamps, mengaku heran ketika mendengar alasan Laurent Koscielny mengakhiri karier sepak bola internasionalnya.

Koscielny memutuskan pensiun dari timnas dengan beberapa alasan. Salah satunya adalah kecewa dengan sikap Deschamps selama dirinya menjalani masa pemulihan cedera otot achilles.

Koscielny merasa dicampakkan Deschamps, terlebih setelah Perancis menjadi juara Piala Dunia 2018. Mendengar ini, Deschamps membantah seluruh tuduhan Koscielny.

"Dari versi saya, saya menghubungi dia (Koscielny) setelah cedera itu. Saya mengundang dia saat tim bersiap untuk Piala Dunia 2018. Saya juga memintanya hadir di partai final dengan pesawat presiden," kata Deschamps dikutip dari situs web Goal, Selasa (16/10/2018).

"Saya menghubungi di hari ulang tahunnya pada September. Memang benar saya sudah tidak berbicara dengannya lagi dalam satu bulan terakhir. Seharusnya saya melakukan itu," tutur Deschamps menambahkan.

Baca juga: Merasa Tak Pantas, Paul Pogba Sebut 4 Nama yang Layak Menangi Ballon d'Or

Selain kepada Deschamps, Koscielny juga kecewa kepada seluruh bagian dari timnas Perancis saat berhasil juara dunia.

Menurut Deschamps, pernyataan Koscielny tidak boleh dicerna mentah-mentah karena dibuat saat sang pemain sedang dalam kondisi tidak baik.

"Saya dan staf pelatih lain terkejut mendengar itu. Kita sekarang berbicara tentang pemain yang sedang terluka dalam kehidupan profesionalnya," kata Deschamps.

"Saya tahu Piala Dunia 2018 adalah tujuan akhir karier Koscielny, tapi dia tidak di sana. Itu adalah bentuk kekecewaan serius karena impiannya tidak tercapai," tutur Deschamps menambahkan.

Baca juga: Antoine Griezmann: Saya Percaya Kylian Mbappe Bisa Cetak 50 Gol!

Meskipun dituduh tidak baik, Deschamps tidak mau bereaksi berlebihan untuk menghormati Koscielny.

"Sikap Koscielny tidak akan mengubah pikiran saya terhadapnya sebagai pemain atau sebagai pria. Dia adalah seseorang yang punya prinsip bagus," ujar Deschamps.