Guardiola Sindir Balik Mourinho tentang Film Dokumenter Man City

KOMPAS.com - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola mengaku tidak suka dengan komentar pelatih Manchester United, Jose Mourinho, terkait film dokumenter berjudul "All or Nothing".

Film tersebut berisi bagaimana perjalanan Man City mendominasi Liga Inggris musim 2017-2018 hingga menjadi juara.

Jose Mourinho kemudian berpendapat bahwa yang ada film itu tidak bercerita secara menyeluruh. Mourinho menilai kesuksesan Man City musim lalu bukan sebuah perjuangan melainkan karena investasi uang.

Mendengar hal ini, Guardiola balik menyindir Mourinho.

"Anda tak bisa membeli kualitas berkelas, saya setuju dengan Jose bahwa kami tak bisa membeli kualitas berkelas," kata Guardiola dikutip BolaSport.com dari laman AS.

Baca Juga: Timnas Inggris adalah Penyebab Kieran Trippier Bisa Jadi Penerus David Beckham

"Saya pikir kami menjalani musim luar biasa semusim terakhir, dan ada kamera (yang merekam kejadian itu). Kami melakukan ini untuk diri kami sendiri, saya tak setuju dengan Mourinho yang bersikap tak sopan," ujar Guardiola melanjutkan.

Lebih lanjut Guardiola mengaku sudah tidak mau memikirkan lagi apapun pendapat Mourinho.

"Walau begitu, itu adalah pendapat Mourinho. Sebagian orang lain akan mengatakan hal yang sama dengan dirinya, sebagian berkata tidak. Sederhana," ujar Guardiola.

"Tetapi, saya setuju dengannya soal kualitas berkelas. Anda tak bisa membeli itu," kata mantan pelatih Bayern Muenchen ini.

Baca Juga: 5 Fakta Pekan Kedua Liga Inggris - Harry Kane Bebas dari Kutukan, Paul Pogba Sial

Guardiola kemudian menjelaskan bahwa Man City sebenarnya tidak punya niatan untuk membuat film dokumenter itu.

"Itu hanya syuting apa yang terjadi musim lalu. Ini adalah klub yang mencoba untuk berkembang dan memenangkan gelar, sama seperti semua klub besar lainnya di dunia," kata pelatih berusia 47 tahun tersebut.

"Kami melakukannya untuk tujuan kami sendiri, yakni untuk para penggemar agar bisa melihat apa yang terjadi di dalam ruang ganti," ucap Guardiola menambahkan. (Ahmad Tsalis Fahrurrozi)