Yanto Basna Enggan Tuntut Sriwijaya FC soal Tunggakan Gaji Rp 50 Juta

KOMPAS.com - Yanto Basna yang kini berkarier di Liga Thailand bersama KhonKhaen FC mengungkapkan bahwa Sriwijaya FC masih menunggak gajinya sebesar Rp 50 juta.

Meskipun begitu, Yanto Basna hingga kini masih tidak mau menempuh jalur hukum. Basna masih menghormati Sriwijaya FC yang merupakan klub yang membesarkannya.

"Sejauh ini, saya masih mau mencoba cara kekeluargaan, belum jalur hukum karena saya menghargai Sriwijaya FC. Saya soalnya pernah di U-21 Sriwijaya," kata Basna dikutip dari BolaSport.com.

Pada Liga 1 2017, Basna sempat memperkuat Sriwijaya FC selama satu musim.

Pada musim berikutnya, mantan pemain Persib Bandung itu memutuskan untuk melanjutkan karier profesionalnya di Negeri Gajah Putih.

Baca juga: Hasil Liga 1, Persib Kalahkan Sriwijaya FC, Bali United Atasi PSIS

Basna menjelaskan bahwa Sriwijaya FC masih belum membayar satu bulan gajinya.

"Saya pemain lama belum dibayar sebulan yang bulan Desember, nominalnya Rp 50 juta. Semua saling lempar, termasuk manajer,” kata Basna.

Lebih lanjut, Basna menilai bahwa permasalahan gaji di Sriwijaya FC tak lepas dari politik yang saat ini sedang terjadi.

Seperti diketahui, Presiden Sriwijaya FC, Dodi Reza, sebelumnya mencalonkan diri menjadi Gubernur Sumatera Selatan, tetapi keinginannya itu gagal. Alhasil, mendekati paruh musim Liga 1 musim ini, Sriwijaya FC mengalami eksodus pemain besar-besaran.

Baca juga: Dua Korban Jiwa di Jakarta Timur Menambah Panjang Daftar Hitam Buntut Kekerasan Suporter di 2018

"Gara-gara itu (politik) klub rugi. Seharusnya, sepak bola dan politik tidak boleh dicampur urusannya," kata Basna.

Suporter Sriwijaya FC juga kecewa dengan adanya politik di klub kebanggaannya.

Bahkan, belum lama ini, suporter Sriwijaya FC meluapkan emosinya dengan merusak kursi di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, seusai timnya kalah dari Arema FC. (Mochamad Hary Prasetya)