KOMPAS.com - PSMS Medan membuat keputusan yang mengejutkan. Manajemen klub berjulukan Ayam Kinantan tersebut memecat dua asisten pelatih, Yusuf Prasetio alias Yoyok, dan Suwanda atau yang biasa dipanggil Wanda.
Sontak, hal tersebut menjadi perbincangan karena langkah tersebut tidak populer. Pasalnya, PSMS justru tetap memberikan kepercayaan kepada Djadjang Nurdjaman sebagai pelatih kepala. Biasanya, pelatih kepala yang lebih dulu dilengserkan.
Rupanya PSMS memiliki pertimbangan tersendiri terkait keputusan memecat Yoyok dan Wanda.
"Waktu kami dipanggil rapat oleh pembina, Djadjang Nurdjaman sudah pulang. Dia sebenarnya belum gagal. Tapi, pemainnya dan pembantunya yang kurang berkualitas,” ucap Dodi Taher, CEO PSMS Medan, kepada BolaSport.com.
“Sebenarnya, saya masih memberikan kesempatan kepada Djadjang,” tambahnya.
Pekan lalu, PSMS memang memberhentikan kedua asisten Djanur tersebut. Masalah melebar setelah terungkap bahwa sang pelatih ternyata tak tahu-menahu soal keputusan tersebut.
Adapun pelatih senior Suharto AD kini ditunjuk sebagai asisten Djanur. Pengurus PSMS baru akan mengambil sikap jika skuad baru tidak menunjukkan perubahan pada putaran kedua Liga 1 2018.
"Tetapi kalau nanti sudah masuk pemain baru dan tidak ada perubahan, baru nanti kami pikirkan. Bertahaplah, ini semua demi kebaikan PSMS agar tidak degradasi,” kata Dodi.
Sementara itu peran Djadjang di PSMS Medan tak lagi seratus persen. Meskipun sebagai pelatih, eks arsitek Persib Bandung ini ternyata harus berkoordinasi dulu dengan manajemen dan sejumlah legenda tim untuk urusan mendatangkan pemain baru.
“Sebenarnya ini kan tidak merugikan Djajang Nurdjaman. Malah membantu dia meringankan bebannya memikirkan PSMS,” kata Dodi. (Abdi Panjaitan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.