Timnas Jerman Tutup Pintu Joachim Loew Gantikan Zidane di Real Madrid

KOMPAS.com - General Manager timnas Jerman, Oliver Bierhoff, menilai peluang Joachim Loew untuk melatih Real Madrid telah tertutup rapat setelah Loew menandatangani perpanjangan kontrak.

Kontrak baru yang telah disepakati tersebut akan mengikat Loew hingga 2022 mendatang atau seusai gelaran Piala Dunia 2022.

Nama Joachim Loew masuk dalam bursa calon pelatih Real Madrid seusai Zinedine Zidane mengundurkan diri, Kamis (31/5/2018).

Melihat hal ini, Bierhoff merasa beruntung telah memperpanjang kontrak Loew jauh-jauh hari.

"Saya tak tahu siapa alternatif pelatih yang mereka miliki. Namun, saya senang kami telah memperpanjang kontrak Loew, itu sangat bagus," ujar Bierhoff dikutip BolaSport.com dari laman AS.

Baca Juga: 10 Laga yang Menggambarkan Kegeniusan Zidane sebagai Pelatih Real Madrid

Bierhoff sendiri mengaku terkejut dengan pilihan Zidane mengundurkan diri setelah meraih sukses selama 2,5 tahun.

"Sebuah kejutan mendengar Zidane mundur. Namun, ketika Anda melihatnya di final Liga Champions, ia benar-benar terlihat tenang dan membuat Anda berprasangka bahwa ia benar-benar ingin menikmati semuanya," kata Bierhoff.

"Tatkala saya melihat bahasa tubuhnya saya rasa seperti 'apakah ia berpikir tentang sesuatu? apakah ia akan pergi dari klub?'. Itu sungguh sangat berat bagi Madrid," ujar Bierhoff.

Bierhoff juga memprediksi pelatih yang akan menggantikan Zidane nantinya akan memiliki beban yang sangat besar. Jajaran manajemen Real Madrid harus pintar mencari pelatih.

Baca juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa

"Mereka memiliki skuad yang bagus dan mungkin pergantian ini merupakan sebuah langkah lanjut. Saya sangat penasaran untuk tahu siapakah yang akan menjadi pelatih El Real selanjutnya," ujar Bierhoff.

Setelah Zidane mengundurkan diri, nama mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger, menjadi kandidat terkuat untuk melatih Cristiano Ronaldo dkk musim depan.

Sebelumnya, Wenger juga pernah berkata jika dirinya hanya ingin melatih tim yang sudah siap bersaing di tangga juara karena faktor usianya yang sudah tidak muda lagi. (Ahmad Tsalis Fahrurrozi)