Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali dan Juara, Momota Beri Sinyal Waspada bagi Para Rival

Kompas.com - 30/04/2018, 12:31 WIB
Aloysius Gonsaga AE

Penulis

Sumber BolaSport

KOMPAS.com - Kejuaraan Asia 2018 di Wuhan, China, menjadi saksi kebangkitan pebulu tangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota. Dia menjadi juara setelah mengalahkan sang juara bertahan yang juga pemain andalan tuan rumah, Chen Long.

Sekadar informasi, Momota sempat mendapat larangan bermain setelah tersandung kasus judi ilegal di negaranya pada 2016. Momota baru bisa kembali bermain pada pertengahan 2017. Saat itu dia harus kembali berjuang dari level kompetisi paling bawah.

Dalam perjalanan comeback yang kurang dari setahun, Momota sukses mengalahkan Chen Long untuk merebut mahkota tunggal putra pada Kejuaraan Asia 2018. Bermain di Wuhan Sports Center, Wuhan, China, Minggu (29/4/2018), Momota menang dua gim langsung dengan skor 21-17, 21-13.

(Baca Juga: Masih Ingat Huang Hua? Pebulu Tangkis asal China Itu Kini Jadi WNI dan Menetap di Klaten)

Hasil ini pun menjadi saksi bahwa Momota ternyata bisa mengalahkan Chen Long dalam pertemuan kelima mereka. Sebelumnya, Chen Long selalu menang dalam empat pertemuan mereka.

"Ini adalah kemenangan yang penting. Saya mendedikasikan ini untuk semua orang yang telah membantu saya," kata Momota setelah menjadi kampiun dilansir BolaSport.com dari BWF Badminton.

"Pada turnamen pertama saat saya comeback, ketika saya kalah dari rekan senegara, Kanta Tsuneyama dalam partai final Canada Open, saya bingung tentang bentuk dan kemampuan saya sendiri," lanjutnya.

"Namun, pada Kejuaraan Asia ini, saya benar-benar menunjukkan performa yang signifikan setelah mengalahkan Lee Chong Wei (Malaysia) dan Chen Long," ujar Momota lagi.

Pemain berusia 23 tahun itu mengatakan kemenangan ini tidak akan membuatnya puas. Momota berusaha untuk bekerja lebih keras lagi agar bisa meraih kemenangan lebih banyak.

"Pertandingan final melawan Chen mengajarkan bahwa saya harus siap mental setiap saat, meskipun saya sempat unggul. Jika tidak, saya bisa disalip," tuturnya.

Setelah kemenangan ini, Momota siap membuat dominasi baru di sektor tunggal putra. Sebelumnya, posisi terbaik Momota sebelum terkena larangan bertanding adalah peringkat dua dunia. (Susi Lestari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com