Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Johan Cruyff dan Claudio Ranieri "Meracuni" Permainan Timnas U-22

Kompas.com - 19/08/2017, 07:06 WIB
Anju Christian

Penulis

KOMPAS.com - Luis Milla mengimplementasikan pelajaran yang didapatkan dari Johan Cruyff dan Claudio Ranieri dalam permainan tim nasional (timnas) U-22 Indonesia pada SEA Games 2017.

Telah diketahui bahwa sosok asal Spanyol itu merupakan lulusan Akademi Barcelona. Di tim utama La Blaugrana, julukan klub, dia sempat merasakan pengasuhan Johan Cruyff.

"Milla selalu mengatakan, 'Saya berasal dari Barcelona dan pernah dilatih Johan Cruyff yang menerapkan penguasaan bola'," tutur Direktur Teknik PSSI Danurwindo dalam acara bertajuk "A Night with The Manager" yang mengundang jurnalis Kompas.com, 31 Maret 2017.

Seperti Barcelona, penguasaan bola ala Milla menerapkan landasan operan dari kaki ke kaki.

Menurut data Labbola, skuad berjulukan Garuda Muda melepaskan 944 operan dalam dua pertandingan pertama Grup B. Dari jumlah tersebut, 775 operan di antaranya menemui sasaran.

Paling mencolok adalah statistik saat Timnas U-22 menang 3-0 atas Filipina di Stadion Shah Alam, Kamis (17/8/2017).

Selama 90 menit, timnas U-22 melancarkan 555 operan, 463 di antaranya tergolong sukses. Bandingkan dengan Filipina, yang cuma melakukan 196 operan sukses dari 282 percobaan.

Baca juga: Keren, Operan-operan TimnasU-22 Menyerupai Barcelona

 

Perlu diingat pula bahwa Cruyff memasang seorang pemain belakang yang mampu melepaskan umpan akurat untuk menjaga penguasaan bola.

Dalam hal ini, Milla memilih Ricky Fajrin, yang melancarkan 109 operan dalam dua pertandingan timnas.

Catatan Ricky cuma bisa disamai oleh Evan Dimas, yang bukan rahasia lagi memiliki kemampuan distribusi bola di atas rata-rata.

"Bila harus memberikan rapor pada penampilan Ricky Fajrin melawan Filipina, saya memilih 7,5," tutur eks pemain timnas, Yeyen Tumena, kepada Bolasport.com.

Tidak cuma Cruyff, gaya Claudio Ranieri juga diterapkan Milla dalam menyusun tim. Milla diasuh oleh sosok yang membawa Leicester City juara Liga Inggris 2015-2016 itu, di Valencia.

Tinkerman, begitulah julukan Ranieri saat masih menangani Chelsea dan Valencia pada awal 2000-an.

A manager or coach who continually experiments by changing the personnel or formation of a team from game to game,” tulis kamus Inggris versi Collins soal kata tinkerman.

Baca juga: Masih Pantaskah Claudio Ranieri Dijuluki Tinkerman?

Tinkerman tercermin dalam diri Milla ketika menentukan susunan starter timnas U-22 melawan Filipina. Dia mengganti empat pemain yang tampil sejak menit pertama laga kontra Thailand.

Maklum, jeda antara kedua laga tergolong dekat, cuma dua hari. Rotasi menjadi vital demi menjaga stamina pemain.

Perbedaannya, tinkerman adalah sindiran kepada Ranieri karena rotasi pemain acap kali tak menjadi solusi.

Milla? Kemenangan 3-0 saat melakukan rotasi menjadi bukti bahwa tinkerman adalah apresiasi buat dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Granada Vs Real Madrid 0-4, Messi dari Turki dan Brahim Diaz Jadi Bintang

Hasil Granada Vs Real Madrid 0-4, Messi dari Turki dan Brahim Diaz Jadi Bintang

Liga Spanyol
Hasil Forest Vs Chelsea 2-3, The Blues di Jalur Antarklub Eropa

Hasil Forest Vs Chelsea 2-3, The Blues di Jalur Antarklub Eropa

Liga Inggris
Reaksi Pertama Vincent Kompany Setelah Burnley Degradasi

Reaksi Pertama Vincent Kompany Setelah Burnley Degradasi

Liga Inggris
Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

Liga Inggris
Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Sports
Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Liga Indonesia
Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Timnas Indonesia
Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Liga Inggris
Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Liga Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Liga Italia
Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

Liga Italia
Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Liga Italia
Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com