Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepiawaian Maraton Conte, Jaminan Chelsea Juara

Kompas.com - 30/04/2017, 15:45 WIB
Anju Christian

Penulis

Sumber JUARA

KOMPAS.com - Pencinta Premier League - kasta teratas Liga Inggris - tentu menyadari bahwa musim 2016-2017 hanya menyisakan Chelsea dan Tottenham Hotspur dalam perburuan gelar juara. Lalu, peluang siapa yang lebih besar?

Manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, telah berhasil mengacak-acak peta persaingan Premier League musim ini. Dia mengubah status The Lilywhites, julukan klubnya, dari non-unggulan menjadi kandidat penggenggam titel.

Pochettino selalu berhasil mengamankan poin kala menjamu klub-klub raksasa Inggris sekelas Liverpool FC (1-1), Manchester City (2-0), dan Chelsea (2-0).

Di tengah kekalahan ketika bertandang ke rumah Chelsea (1-2), Manchester United (0-1), dan Liverpool (0-2), Harry Kane cs juga masih mampu mencuri poin dari markas Arsenal (1-1) dan Manchester City (2-2).

Pochettino pun membuat Spurs menjadi tim dengan pertahanan terkuat lantaran cuma kemasukan 22 gol. Mereka mengungguli Man United (24), Chelsea (29), Man City (35), Arsenal (40), dan Liverpool (42).

Dari segi ketajaman, Spurs juga hanya berada di bawah Liverpool (70 gol). Total 69 gol yang sudah mereka koleksi sejajar dengan Chelsea dan mengungguli Arsenal (64), Man City (63), serta Man United (50).

Akan tetapi, Pochettino tidak mempunyai cukup pengalaman dalam bertarung memburu trofi liga.

Satu-satunya bekal dia adalah kisah musim lalu ketika tertinggal tujuh poin dari sang pemuncak, Leicester City, dalam 33 pertandingan yang sudah dimainkan alias sama seperti situasi sekarang.

Harapan Pochettino akhirnya pupus saat partai tinggal menyisakan dua lagi karena Spurs sekadar bermain imbang 2-2 kontra Chelsea, sedangkan Leicester menahan imbang Man United 1-1.

Baca Juga:

Selisih poin antara Spurs dan Leicester yang tetap tujuh poin menguapkan impian kubu White Hart Lane.

Jam terbang maraton

Perbedaan jam terbang Pochettino dan Manajer Chelsea, Antonio Conte, dalam melakoni perjalanan panjang di liga bisa menjadi pembeda.

Puncak klasemen bukan hal asing bagi Conte. Juventus yang menjadi klub terakhir sang allenatore sebelum berlabuh di Stamford Bridge pada 1 Juli 2016, telah mencicipi kepiawaiannya dalam melakoukan maraton.

Tiga tahun menangani Juventus sejak musim 2011-2012, Conte selalu sukses membuat anak-anak asuhnya bercokol sebagai capolista dari pekan ke-33 hingga finis.

Tidak tanggung-tanggung, pria berpaspor Italia ini berturut-turut menghancurkan upaya tim yang berbeda, mulai dari AC Milan (2011-2012), Napoli (2012-2013), sampai AS Roma (2013-2014).

Musim pertamanya di Juventus Stadium, Conte membawa Gianluigi Buffon dan kawan-kawan meraih 13 poin dalam lima pertandingan sisa Serie A - kasta teratas Liga Italia - sedangkan Milan yang sempat menempel Juve dengan jarak satu poin harus menyudahi kompetisi dengan ketinggalan empat poin.

Berlanjut ke musim 2012-2013, Juventus dengan mulus mempertahankan kerenggangan poin atas Napoli sebelum mengunci scudetto dan menutup persaingan dengan keunggulan sembilan poin.

I Bianconeri semakin menggila pada musim berikutnya. Tanpa perlawanan berarti mereka mengakhiri kompetisi dengan surplus 17 angka di atas Roma!

Halaman:


Terkini Lainnya

Kala Madrid Rasakan Keajaiban Santiago Bernabeu

Kala Madrid Rasakan Keajaiban Santiago Bernabeu

Liga Champions
Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Guinea

Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
Madrid Vs Bayern, Dua Sisi Manuel Neuer

Madrid Vs Bayern, Dua Sisi Manuel Neuer

Liga Champions
Jadwal Final Liga Champions, Dortmund Vs Real Madrid

Jadwal Final Liga Champions, Dortmund Vs Real Madrid

Liga Champions
Hasil Madrid Vs Bayern 2-1 (agg. 4-3), Los Blancos ke Final Liga Champions!

Hasil Madrid Vs Bayern 2-1 (agg. 4-3), Los Blancos ke Final Liga Champions!

Liga Champions
Penyesalan Jose Mourinho Menolak Timnas Portugal

Penyesalan Jose Mourinho Menolak Timnas Portugal

Liga Italia
Kata STY soal Rizky Ridho dan Justin Hubner Serta Misteri Elkan Baggott

Kata STY soal Rizky Ridho dan Justin Hubner Serta Misteri Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Saat Eks Liverpool Dukung Guinea Menang Lawan Timnas Indonesia...

Saat Eks Liverpool Dukung Guinea Menang Lawan Timnas Indonesia...

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Sebut Lini Belakang Garuda Muda Nyaris Runtuh

Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Sebut Lini Belakang Garuda Muda Nyaris Runtuh

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Ungkap Kondisi Timnas U23 yang Tidak Baik-baik Saja

Shin Tae-yong Ungkap Kondisi Timnas U23 yang Tidak Baik-baik Saja

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Berharap Masyarakat Indonesia Dukung Kembali Marselino

Shin Tae-yong Berharap Masyarakat Indonesia Dukung Kembali Marselino

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Badminton
Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Timnas Indonesia
Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com