Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terens Puhiri: Boaz dan Ronaldinho Sama-sama Jago

Kompas.com - 08/03/2017, 16:02 WIB
Ferril Dennys

Penulis

KOMPAS.com - Pemain sayap Pusamania Borneo FC (PBFC), Terens Puhiri, mengungkapkan bahwa Boaz Solossa dan Ronaldinho menjadi inspirator dalam kariernya. Kurang lebih gaya permainan Terens terinspirasi dari kedua pemain tersebut. 

"Tetap kakak Boaz Solossa dan Ronaldinho menjadi idola," kata Terens kepada Kompas.com, Rabu (8/3/2017).

Yang membuat Terens jatuh cinta kepada Boaz dan Ronaldinho karena memiliki kemampuan individu yang bagus dan mempunyai kecepatan saat bermain. Pergerakkan kedua pemain ini kerap membuat lawan kerepotan. 

"Saya belajar dari mereka tetapi belum bisa menirunya. Dribling bolanya Ronaldinho sungguh luar biasa," tutur Terens.

"Kalau kakak Boaz sangat lincah dan cepat pergerakkannya. Tembakannya juga bagus," kata Terens menambahkan.

Lalu siapa yang paling jago Boaz atau Ronaldinho?

"Keduanya sama-sama jago. Saya tidak bisa memilih salah satu. Saya menyukai kedua pemain ini," jelas pemain berusia 20 tahun tersebut.

Terens pernah memiliki kesempatan emas satu tim dengan Boaz saat penyerang asal Papua tersebut memperkuat PBFC, beberapa waktu lalu.

Terens pun mengaku mendapatkan dukungan dari Boaz sebelum mengikuti seleksi tahap ketiga tim nasional Indonesia U-22 yang dimulai sejak Selasa (7/3/2017).

"Ya, kakak Boaz selalu memberikan semangat dan arahan. Dia juga bilang agar saya terus menunjukan permainan terbaik dan enjoy," ucap Terens kepada wartawan di Hotel Yasmin, Karawaci, Tangerang, Banten, Selasa (7/3/2017).

Terens menjadi satu dari tiga nama baru yang dipanggil pelatih tim nasional (timnas) Indonesia U-22, Luis Milla, untuk mengikuti seleksi tahap ketiga. Dua nama lain yakni, pemain belakang Henhen Herdiana (Persib Bandung), dan striker Dendy Sulistyawan (Persela Lamongan).

Di sayap kanan, dia harus bersaing dengan Febri Hariyadi (Persib Bandung), Septian David Maulana, dan Yogi Rahadian (Mitra Kukar).

Sebelumnya, Terens sempat mempunyai pengalaman pahit saat seleksi pemain. Pada 2014, sang pemain dicoret dari skuat Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri yang dipersiapkan untuk Piala Asia U-19 lantaran cedera tulang kering.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com