Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: Sepak Bola Harus Bisa Menyatukan...

Kompas.com - 15/10/2016, 06:19 WIB
Nugyasa Laksamana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Persaingan menjelang pemilihan Ketua Umum PSSI semakin panas. Beberapa calon ketua umum mulai diserang isu negatif. Salah satunya adalah Moeldoko.

Mantan Panglima TNI itu dirumorkan bakal menampung figur-figur yang pernah menghuni PSSI era La Nyalla Matalitti.

Moeldoko pun akhirnya dianggap tak memenuhi slogan Football For All yang diusungnya. Namun, Moeldoko membantah tuduhan tersebut

Dia mengaku memiliki kriteria tersendiri untuk orang yang akan bekerja sama dengannya jika terpilih sebagai Ketum PSSI.

“Kami akan menjalankan organisasi dengan prinsip 3R, yakni recruit, retain, dan remove,” ujar Moeldoko dalam rilis yang diterima KOMPAS.com, Sabtu (15/10/2016).

Recruit berarti Moeldoko ingin merekrut sosok yang punya kemampuan. Selama ini, Moeldoko selalu menegaskan ingin bekerja sama dengan figur-figur dengan visi dan misi sejalan.

Sedangkan retain, Moeldoko akan mempertahankan sosok-sosok yang punya kapabilitas mumpuni.

Tak bisa dimungkiri, meski PSSI sedang bobrok, masih ada sosok-sosok yang kemampuannya dibutuhkan untuk membenahi organisasi.

Adapun remove berarti Moeldoko ingin mencoret figur yang tidak bisa membuat perubahan di PSSI dan tatanan sepak bola Indonesia.

“Saya selalu mengatakan bahwa sepak bola tidak boleh hanya dikuasai satu kelompok. Sepak bola harus bisa menyatukan. Bukan hanya menyatukan pengurus, tetapi yang lebih penting menyatukan bangsa,” ujar Moeldoko.

Peraih Bintang Adhi Makayasa 1981 itu juga menampik tak memiliki semangat nusantara.

Dia mengaku ingin menampung orang-orang dari berbagai wilayah di Indonesia jika terpilih sebagai Ketum PSSI.

Syaratnya, orang-orang tersebut harus memiliki kemampuan bagus, serta sejalan dengan visi dan misi Moeldoko.

Menurut dia, hal itu perlu dilakukan karena orang-orang tersebut memiliki pemahaman tentang sepak bola di daerahnya masing-masing.

“Indonesia itu terdiri atas banyak daerah. Di setiap daerah tentu ada yang sangat paham dengan sepak bola. Mereka ingin saya rangkul. Saya selalu berprinsip, kesuksesan tidak diraih sendirian. Sukses itu bersama-sama, bahu-membahu,” ujar Moeldoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Internasional
Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Liga Indonesia
Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Liga Indonesia
Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Liga Lain
Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Timnas Indonesia
Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Liga Indonesia
Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Motogp
Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Timnas Indonesia
Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com