SAINT-DENIS, KOMPAS.com — Berakhirlah kiprah Spanyol pada Piala Eropa 2016. Sang juara bertahan tersingkir setelah kalah 0-2 dari Italia pada babak 16 besar di Saint-Denis, Senin (27/6/2016).
Gagalnya Spanyol mempertahankan gelar serta keberhasilan Italia melangkah ke babak perempat final menyisakan beberapa hal menarik.
Berikut 5 hal menarik yang bisa dipetik dari laga tersebut.
1. Juventus "musuh" Spanyol, Pelle spesialis menit akhir
Chiellini makes no mistake. His 7th #ITA goal.#EURO2016 #ITAESP pic.twitter.com/tqzKZf6MnD
— UEFA EURO 2016 (@UEFAEURO) June 27, 2016
Gol pertama Italia ke gawang Spanyol dicetak oleh bek Juventus, Giorgio Chiellini. Kejadian itu melahirkan tradisi kontribusi cemerlang pemain Juventus bagi tim nasional mereka ketika menghadapi Spanyol.
Sejak era 1980-an, Chiellini menjadi pemain Juventus keempat yang menjebol gawang Spanyol pada Piala Eropa.
Ia menyusul Michel Platini (Perancis; 1984), Michael Laudrup (Denmark; 1988), dan Zinedine Zidane (Perancis; 2000).
Khusus untuk Chiellini, dia menjadi bek pertama Italia yang mencetak gol pada putaran final Piala Eropa sejak Christian Panucci lawan Romania pada 2008.
Sementara itu, pencetak gol kedua Italia, Graziano Pelle, menegaskan diri sebagai spesialis penjebol gawang musuh pada menit-menit akhir.
Pelle mencetak dua gol di Perancis 2016, semuanya muncul pada injury time. Sebelum ke gawang Spanyol, Pelle menceploskan gol "larut" saat bersua Belgia di fase grup.
2. Nolito bukan sekelas predator
Nolito's game by numbers vs. #ITA
4 misplaced passes
— Squawka Football (@Squawka) June 27, 2016
0 shots
0 chances created
0 take-ons
0 crosses completed pic.twitter.com/7gBrAD3XNw
Penyerang Spanyol, Nolito, tampil baik sepanjang fase grup. Sebelum memasuki babak 16 besar, striker Celta Vigo itu mencetak lima gol dalam 12 partai timnas.
Akan tetapi, Nolito bukan sekelas penyerang bertipe predator yang diharapkan Spanyol. Ia tak berkutik kala ditempel pemain-pemain berkarakter fisik khas Italia.
Sepanjang babak pertama, pemain berusia 29 tahun itu tak dibiarkan melepas tembakan, umpan silang, atau menciptakan peluang bagi rekan setim.
Ia ditarik keluar dan digantikan Aritz Aduriz pada babak kedua.