PARIS, KOMPAS.com - Pelatih Wales, Chris Coleman, mengklaim bahwa ada perbedaan peran Aaron Ramsey di tim nasional dan klubnya, Arsenal.
Di Arsenal, Ramsey identik dengan posisi dua jangkar dalam formasi 4-2-3-1. Dia melakoni 25 dari 40 pertandingan pada 2015-2016 di posisi tersebut.
Peran Ramsey lebih ofensif. Dia bertugas mengatur serangan dari kedalaman dan kadang mendekati kotak penalti lawan. Maklum, ada sosok defensif seperti Mohamed Elneny sebagai jangkar lainnya.
The moment @GarethBale11 unlocked legendary status by taking @FAWales atop the group.#X16 #FirstNeverFollowshttps://t.co/60yQraZJvk
— adidasfootball (@adidasfootball) June 21, 2016
Berbeda dengan lakon Ramsey di Wales. Meski sama-sama menempati pos gelandang tengah, pemain berusia 25 tahun itu lebih menahan diri untuk menyerang.
Peran Ramsey berbanding lurus dengan gaya Wales yang memeragakan sepak bola pasif. Rata-rata penguasaan bola mereka pada Piala Eropa 2016 cuma 44 persen.
"Saya berpikir bahwa Arsenal mungkin menerapkan gaya berbeda daripada kami. Begitu juga tuntutan Arsene Wenger kepada pemainnya," kata Coleman.
"Bersama kami, dia mendapatkan sejumlah petunjuk ketika tidak menguasai bola. Dia menjadi lebih disiplin dalam hal posisi," tutur sang pelatih.
Kreativitas dan produktivitas Ramsey tidak lantas tereduksi meski lebih banyak beroperasi di daerah sendiri.
Terbukti, pemain bernomor 10 ini menyumbangkan satu assist dan dua gol dalam tiga pertandingan fase grup Piala Eropa.
3 - Aaron Ramsey has had a hand in three goals in his last three games for #WAL (one goal, two assists). Spark. pic.twitter.com/dM9Acxvmsa
— OptaJoe (@OptaJoe) June 16, 2016
"Pada pertandingan terakhir ketika kami tampil sangat hebat dan menciptakan begitu banyak peluang, kebanyakan di antaranya melalui Ramsey. Anda hanya perlu membiarkan dia mengekspresikan diri," kata Coleman.
Berikutnya, Wales akan melawan Irlandia Utara pada partai babak 16 besar di Stade Parc des Princes, Sabtu (25/6/2016).