Pria 68 tahun ini, yang memenangi delapan gelar Eredivisie dan tiga Piala Eropa bersama raksasa Belanda tersebut, kecewa dengan apa yang terjadi. Karena itu, dia akhirnya memilih mundur.
Sudah lima tahun sejak Cruyff membuat gebrakan di Amstedam Arena, klub lebih memprioritaskan pemain muda untuk diorbitkan.
Sementara itu mantan pemain Ajax Marc Overmars dan Edwin van der Sar, yang sebelumnya menjalani peranan administrasi, menjadi direktur teknik dan direktur pemasaran.
Dalam beberapa hari terakhir, klub terjebak dalam kekacauan karena rencana memecat Wim Jonk, yang merupakan ketua pengembangan pemain muda dan orang kepercayaan Cruyff. Tetapi Jonk menolak untuk lengser, sementara itu para pengikutnya memberikan dukungan.
Namun, kekacauan tersebut membuat Cruyff jengah dan tak mau lagi menjadi penasehat klub.
"Saya berhenti. Selama bertahun-tahun saya telah inti dari visiku untuk Ajax tidak ditindaklanjuti," tulis Cruyff dalam kolomnya di De Telegraaf.
"Selain itu, saya semakin merasakan bahwa apa yang sedang terjadi memang disengaja dan saya tidak memainkannya."
"Tentu saja ini rasanya seperti kesepakatan yang kasar. Saya hanya seorang direktur dan memiliki harapan besar bahwa segalanya berada di tangan yang tepat dan dijalankan oleh beberapa orang berpengalaman."
"Mereka yang bertanggung jawab di Ajax harus duduk bersama dan menyatukan pandangan. Pastikan semuanya akan baik-baik saja, tetapi ini tidak akan terjadi di bawah payung rencana Cruyff, karena namaku takkan ada lagi di sana."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.