Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mourinho dan Analogi Sopir Bus

Kompas.com - 10/06/2015, 17:41 WIB
Anju Christian

Penulis

Sumber ESPN Asia

LONDON, KOMPAS.com - Manajer Chelsea, Jose Mourinho, coba mendeskripsikan taktik bertahan melalui pekerjaan sopir bus. Mourinho mengatakan, strategi bertahan tidak mudah untuk diterapkan.

Mourinho memang identik dengan frase "parkir bus". Ia pertama kali menyebut istilah tersebut setelah Chelsea bermain imbang 0-0 kontra Tottenham Hotsur asuhan Martin Jol pada 2004.

Akan tetapi, Mourinho kerap memeragakan taktik serupa. Laga antara Chelsea dan Manchester United pada April 2015 bisa jadi contoh. The Blues hanya mencatat 28 persen penguasaan bola dan melepaskan satu tembakan ke arah gawang.

"Pertama-tama, saya menaruh respek besar kepada para sopir bus," ungkap Mourinho. "Untuk memarkir bus, Anda perlu pertolongan. Tanpa pertolongan, Anda akan menabrakkan bus tersebut. Jadi, saya berikan sedikit kredit untuk sopir bus atau manajer yang memahami bagaimana memarkir bus."

"Sopir bus butuh banyak pengalaman dan latihan. Begitu pula sepak bola. Terkadang, saya merasa para pemain sudah bekerja keras (saat latihan) dan ingin ke lapangan untuk bersenang-senang. Tetapi, hasilnya justru berbeda," tambah manajer berkebangsaan Portugal tersebut.

Mourinho pun menampik bila dituding selalu memeragakan permainan bertahan. Ia menunjuk pertandingan Chelsea melawan Everton yang berakhir dengan skor 6-3 pada Agustus 2014. "Kami memarkir bus dengan sangat buruk karena menderita tiga gol bodoh," imbuhnya.

Kilas balik ke belakang, istiliah "parkir bus" mulai populer ketika Mourinho menangani Inter Milan. Inter sukses menjuarai Liga Champions 2010 setelah mengalahkan Barcelona pada babak semifinal dan Bayern Muenchen pada partai puncak dengan taktik bertahan total.

Itu tak berlanjut ketika Mourinho pindah ke Real Madrid. Menurut Mourinho, Madrid asuhannya mampu mencetak tujuh gol dalam satu pertandingan, tetapi lemah dalam mengantisipasi bola mati.

"Jika Anda datang ke Premier League dan tak mampu bertahan melawan sepak pojok, Anda akan mengalami kekalahan bahkan saat melawan tim League Two," kata Mourinho.

Mourinho mengklaim dirinya bersikap pragmatis. Ia selalu melakukan riset terkait profil tim yang ditangani dan karakter kompetisi domestik sebelum menentukan pendekatan taktik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Timnas Indonesia
Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Motivasi 'Tolak Kalah' dari Bobotoh

Persib Tatap Championship Series, Motivasi "Tolak Kalah" dari Bobotoh

Liga Indonesia
Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

Liga Inggris
Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia
PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

Internasional
Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas Indonesia
Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Internasional
Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Timnas Indonesia
Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com