Juventus sudah meraih trofi Serie-A dan Coppa Italia. Namun, Carlos Tevez dan kawan-kawan masih berpeluang meraih tiga gelar karena bakal bertanding pada final Liga Champions melawan Barcelona di Berlin pada Sabtu (6/5/2015).
"Hal yang paling mengesankan adalah kecerdasannya membangun skuad dan mencoba menemukan tidak hanya kualitas teknik, tetapi juga mental, moral tim dan setiap pemain," puji Buffon.
"Pengetahuan taktik sepak bolanya juga luar biasa. Setelah beberapa tahun bermain dengan sistem tertentu, dia menginginkan kami mencoba alternatif lain dan bertanding lebih baik lagi."
"Meski begitu, dia tidak mencoba untuk benar-benar mengubah cara kami bermain karena dalam beberapa situasi atau pertandingan tertentu, kami tahu bagaimana caranya kembali ke permainan terbaik kami. Jadi, menurutku ini adalah pencapaiannya yang paling besar," tambah Buffon.
Juventus terakhir kali menjuarai Liga Champions pada 1996. Meski berharap menang, Buffon menilai Barcelona akan lebih difavoritkan pada pertandingan final yang akan digelar di Olympiastadim itu.
"Melawan Real Madrid (di semifinal), kami mungkin memiliki peluang hanya 35 persen untuk menang. Jadi, menurut saya peluang kami sekarang memenangi trofi melawan Barcelona akan lebih kecil lagi," kata Buffon.
"Namun, seperti yang sudah aku katakan mengenai Real, kami memiliki sejumlah senjata untuk bersaing dan cara untuk menyulitkan mereka. Jadi, kami akan bermain berdasarkan hal tersebut," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.