KOMPAS.com - Persatuan Sepak Bola Rusia (RFU) mengganjar pemain klub FC Rostov Guelor Kanga dengan larangan tiga kali bermain. Tak hanya itu, pemain berkulit hitam asal Gabon itu juga didenda 50.000 rubel atau sekitar 930 dollar AS lantaran membalas ejekan rasialis para pendukung Spartak Moskwa saat berlaga dengan FC Rostov. Kanga, tulis laman huffingtonpost.com, mengacungkan jari tengah tangan kanan.
Saat laga antara kedua klub Kamis (4/12/2014) pekan lalu, para pendukung Spartak Moskwa menyerukan suara dan berlagak seperti monyet ke arah Kanga. Gara-gara ejekan itu, boleh jadi, Kanga tak bisa mengendalikan emosi dan membalas para suporter. Pada laga yang digelar di Stadion Otkrytye Arena, kedua klub berbagi angka sama 1-1.
Namun begitu, insiden itu juga membuat RFU mendenda Spartak Moskwa 70.000 rubel atau setara dengan 1.300 dollar AS. "Perilaku para fans Spartak Moskwa menunjukkan sikap melecehkan," kata pernyataan RFU.
Hukuman pun juga menimpa pelatih Rostov Igor Gamula yang tak boleh tampil mendampingi klubnya dalam lima laga. Gamula berkomentar diskriminatif terkait warna kulit pemainnya.
Sebelumnya, pada September lalu, bek berkulit hitam asal Kongo untuk klub Dinamo Moskwa, Christopher Samba, mendapat hukuman tak boleh bermain dalam dua laga. Pemicunya, tindakan rasialis kelompok suporter.
Sejauh ini, pada musim kompetisi 2014 yang tengah berlangsung, wakil Rusia untuk Liga Champions CSKA Moskwa juga mendapat hukuman lantaran perilaku rasialis pendukungnya. Sementara, di Liga RFU, Spartak Moskwa dan Torpedo Moskwa bakal berhadapan dengan hukuman akibat perilaku pendukung semacam itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.