Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FIFA Ribut Sendiri, Inggris Tertawa

Kompas.com - 14/11/2014, 00:47 WIB
ZURICH, KOMPAS.com — FIFA menyatakan Federasi Sepak Bola Rusia (FUR) dan Qatar (QFA) tidak terbukti melakukan korupsi dan penyuapan berkaitan dengan kemenangan mereka dalam bidding Piala Dunia 2018 dan 2022. Dengan begitu, investigasi kasus dugaan korupsi itu dihentikan.

FUR dan QFA mengikuti bidding untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 pada 2010. Rusia dan Qatar kemudian dipilih Komite Eksekutif FIFA menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 melalui pemungutan suara.

Kemenangan dua negara itu dalam bidding Piala Dunia menimbulkan kecurigaan dari sejumlah kalangan, antara lain Federasi Sepak Bola Inggris (FA), yaitu bahwa FUR dan QFA menyuap anggota Komite Eksekutif FIFA untuk memilih kedua negara tersebut menjadi tuan rumah Piala Dunia.

FIFA kemudian melakukan investigasi, yang dipimpin oleh Ketua Badan Etik FIFA Michael Garcia. Hakim FIFA Hans-Joachim Eckert menilai tak ada bukti korupsi dan penyuapan dalam laporan penyelidikan Garcia, yang dilakukan terhadap sembilan negara peserta bidding Piala Dunia 2018 dan 2022.

Eckert menyampaikan penjelasan soal keputusannya menghentikan penyelidikan terhadap FUR dan QFA dalam dokumen setebal 42 halaman. Menurut Garcia, laporan Eckert itu tidak lengkap dan memiliki sejumlah kesalahan berkaitan dengan fakta dan kesimpulan dari hasil penyelidikan yang dilakukan Garcia. Garcia pun menyatakan akan mengajukan banding.

"Saya ingin mengajukan banding berkaitan dengan keputusan ini kepada Komite Banding FIFA," ujar Garcia, yang merupakan mantan jaksa di Amerika Serikat.

Ketua FA Greg Dyke menilai, laporan FIFA yang dibuat Eckert itu lelucon karena diprotes oleh penyelidiknya sendiri. Dyke pun meminta Garcia mengungkapkan hasil penyelidikannya kepada publik.

"Jika orang yang melakukan penyelidikan mengatakan bahwa laporan (Eckert) itu tidak mencerminkan apa yang ia yakini, ini adalah lelucon. Kami selalu ingin (hasil penyelidikan Garcia) dipublikasikan. Garcia ingin (hasil penyelidikannya) dipublikasikan dan ia jelas ingin (hasil penyelidikannya) dipublikasi saat ini," ujar Dyke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com