Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambangi Lima Kota, Nike Cari Pesepak Bola Muda

Kompas.com - 03/10/2014, 16:29 WIB
KOMPAS.com - Produsen perlengkapan olahraga Nike sejak Selasa (30/9/2014) mulai menyambangi lima kota di Indonesia yakni Padang, Malang, Bandung, Jayapura, dan Tulehu untuk mencari pesepak bola muda. Tim Nike berkunjung kali pertama ke Jayapura pada tanggal tersebut. Pencarian ini bertajuk Nike Most Wanted .

Sementara, pada Kamis (2/10/2014), Nike bertandang ke Tulehu, ibu kota Kecamatan Salahutu di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Di kota kecil itu, lokasi pencarian bakat dihelat di Stadion Matawaru.

Seturut rilis yang dikirim pihak Nike, ada persyaratan yang termaktub dalam pencarian itu. Kriteria pesepak bola muda itu berada dalam kisaran usia 16 hingga 19 tahun. Calon mesti punya keberanian tinggi berlaga sepak bola pada ajang internasional.

Selanjutnya, dari lima kota tersebut akan dipilih 15 pemain berdasarkan beberapa kriteria, termasuk kemampuan teknis dan pengambilan keputusan.

Tahapan berikutnya adalah pihak Nike mengundang 15 bakat muda itu ke Jakarta pada akhir Oktober untuk mengikuti proses seleksi. Dari jumlah itu, jajaran pelatih dan pemain profesional akan memilih satu orang pemain berdasarkan pada kecepatan, teknik, kecerdasan di lapangan dan proses pengondisian.  Acara seleksi di Jakarta berlangsung pada Minggu (26/10/2014).

Pada tahap selanjutnya, bakat muda terbaik yang menjadi wakil Indoneia akan mendapat sesi sebulan pelatihan intensif untuk persiapan laga final global. Pada sesi itu bakat muda tersebut mendapat pelatihan berbicara Bahasa Inggris. Ia juga bakal mendapat porsi perkenalan ke publik dengan pola hidup layaknya atlet internasional.

“Tujuan diadakannya program Most Wanted ini adalah untuk memberikan wadah bagi para pemain sepak bola muda Indonesia yang bercita-cita menjadi pemain kelas dunia untuk memiliki kesempatan menjadi pemain profesional dan memberi mereka pengalaman untuk berlatih pada tingkat profesional. Selain itu, mereka juga akan menerima pelatihan kelas dunia untuk peningkatan kemampuan bermain sepak bola, serta mendapatkan konseling seputar gizi dan pelatihan kebugaran,” ujar Nino Priambodo, Country Marketing Manager Nike Indonesia.
 
Pemain berbakat tersebut, selanjutnya, akan dikirim ke London, Inggris, tepatnya di Nike Academy, FA Centre of Excellence di St. George's Park. Di situ, pemain mendapatkan fasilitas dan pelatihan dari ahli gizi, psikolog, dan pelatihan kebugaran.

Catatan menunjukkan Nike Most Wanted, sebelumnya bernama Nike's The Chance. Sejak 2010, program ini memberi kesempatan pelatihan khusus kepada seribu pemain berbakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Liga Spanyol
Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Badminton
Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Liga Indonesia
Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

Badminton
Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

Badminton
Hasil Final Piala Uber 2024: Ester Kalah, Indonesia Runner-up

Hasil Final Piala Uber 2024: Ester Kalah, Indonesia Runner-up

Badminton
Cetak Sejarah, Girona akan Main di Liga Champions untuk Pertama Kali

Cetak Sejarah, Girona akan Main di Liga Champions untuk Pertama Kali

Liga Spanyol
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com