Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balotelli, Risiko Besar yang Tak Perlu Diambil Liverpool

Kompas.com - 24/08/2014, 18:59 WIB
LONDON, KOMPAS.com - Mantan manajer Liverpool, Graeme Souness, menilai penyerang AC Milan, Mario Balotelli, pribadi yang belum matang dan tidak punya motivasi besar di dunia sepak bola. Ia pun menilai rencana Liverpool merekrut  Balotelli, merupakan perjudian besar, dengan kemungkinan gagal lebih tinggi dibandingkan sukses.

"Ini perjudian besar bagi (Manajer Liverpool) Brendan Rodgers. Menurut saya, ini adalah perjudian yang tak perlu ia lakukan karena ia sudah memiliki sekelompok pemain yang luar biasa," ujar Souness.

"Keharmonisan tim sudah tampak bagus, tetapi seperti manajer-manajer yang menangani Balotelli sebelumnya, (Rodgers) mungkin akan menghabiskan waktu lebih banyak untuk mengurus hal-hal berkaitan dengan (Balotelli), menghabiskan waktu lebih banyak dengannya dan membelanya ketimbang dengan anggota tim lainnya."

"Dalam banyak kesempatan, Balotelli tidak tampak menikmati sepak bola. Tim-tim besar bisa berhasil tanpa orang-orang yang memilih-milih kapan mereka akan siap. Ini adalah pembelian berisiko tinggi dan saya tak akan menginginkannya," tutur Souness.

Balotelli dinilai banyak kalangan sebagai salah satu pemain paling berbakat saat ini. Namun, namanya menjadi besar bukan karena prestasi di lapangan, melainkan karena perilakunya yang tidak lumrah, setidaknya untuk ukuran pesepak bola profesional, antara lain merokok dan main petasan di dalam rumah.

Menurut pemberitaan di Inggris, Balotelli akan menandatangani kontrak dengan Liverpool pada Senin atau Selasa mendatang. Jika transfer terealisasi, Liverpool akan menjadi klub Inggris kedua dalam karier Balotelli. Sebelumnya, Balotelli membela Manchester City, pada Agustus 2010 hingga Januari 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com