Insiden itu terjadi pada menit ke-79. Saat itu, Suarez dan Chiellini berebut posisi dalam situasi tanpa bola. Suarez menggigit bagian belakang bahu kiri Chiellini. Chiellini kemudian mengayunkan sikunya ke belakang sehingga mengenai Suarez.
Keduanya kemudian terjatuh. Sementara Suarez memegangi giginya, Chiellini memegangi bagian belakang bahunya dan mencoba menunjukkannya kepada wasit Marco Rodriguez.
Kebiasaan menggigit lawan main ini pun bukan pertama kali dilakukan Suarez. Striker Uruguay ini juga pernah menggigit lengan pemain Chelsea, Ivanovic, pada 21 April 2013 lalu.
"Mengenai talenta dan kualitas yang dia (Suarez) punya memang tidak diragukan lagi. Dia dapat memenangi laga sendiri dan dia sangat fokus serta memiliki mental yang sangat bagus," ungkap Martinez.
"Tetapi, mengenai perilakunya (mengigit), saya hanya berpikir bahwa dia membutuhkan bantuan. Jika Anda tidak dapat mengontrol diri Anda dalam situasi seperti itu, maka dia butuh sedikit bantuan, karena itu adalah tindakan yang tidak dapat diterima di lapangan."
"Perilaku seperti itu sudah terjadi dua kali dan Luis Suarez, yang merupakan pesepak bola luar biasa, telah dihukum dua kali (atas pelanggaran yang sama). Dia mempunyai perilaku kontroversial di dalam lapangan yang jika Anda lihat lagi maka semua orang akan sedih."
"Kami tidak bisa merayakan, berbicara apa yang Uruguay lakukan, lalu mengapa Mario Balotelli tidak berkembang di babak kedua. Hal-hal seperti ini adalah poin-poin besar pertandingan tersebut."
"Sebaliknya yang dibicarakan kini justru bagaimana Suarez diperbolehkan bermain tanpa membawa tanggung jawabnya sebagai seorang pemain, yang juga bakal dijadikan panutan bagi generasi muda. Anda tidak dapat membenarkan hal tersebut," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.