JAKARTA, KOMPAS.com -
Nilai sportivitas, yaitu menghormati peraturan dan menghargai lawan, perlu ditekankan lagi kepada peserta Liga Kompas Gramedia U-14 Panasonic. Pekan kedelapan LKG U-14 Panasonic di Stadion Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (1/6), masih diwarnai tindakan tidak sportif dari pemain dan provokasi penonton dari tribune.

Pertandingan antara Sekolah Sepak Bola (SSB) Annisa Pratama dan SSB Mandiri Jaya Bogor berlangsung ketat. Pemain saling menyerang melalui kombinasi umpan pendek dan panjang. Mandiri Jaya lebih dulu mencetak gol pada menit ke-25 lewat Marthen Reyler Watumlawar. Annisa Pratama membalas empat menit kemudian melalui tendangan Egy Maulana Vikri dari titik putih.

Pertandingan semakin ketat dan menjurus keras di babak kedua setelah imbang 1-1. Hilmy Razan Priyadi menambah gol untuk Annisa Pratama pada menit ke-34. Empat menit sebelum laga berakhir, Mandiri Jaya menyamakan skor 2-2 melalui Ammarsyahdi Alhayandi Hamid.

Setelah peluit tanda berakhirnya pertandingan berbunyi, pemain masih diliputi emosi. Dua pemain dari Annisa Pratama dan Mandiri Jaya hampir berkelahi di lapangan sehingga diganjar kartu kuning.

Menurut pelatih Annisa Pratama Bachtiar Ibrahim, anak asuhnya terprovokasi. Pelatih Mandiri Jaya Heriana Kurniawan langsung memperingatkan pemainnya yang tidak sportif.

Wakil Direktur Kompetisi LKG Dede Suprijadi mengatakan, SSB dan orangtua perlu diingatkan kembali tentang tujuan LKG, yaitu pembinaan usia dini. ”Selama dua pekan ini terjadi tindakan tak sportif. Pekan lalu wasit mengeluarkan delapan kartu kuning saat laga Kabomania melawan Tunas Cipta. Orangtua, pelatih, dan ofisial jangan berteriak-teriak memprovokasi pemain karena pemain mudah terbakar emosinya,” kata Dede. (WAD/A05)