Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Minta FIFA Coret AS pada Final Piala Dunia

Kompas.com - 12/03/2014, 20:03 WIB


MOSKWA, KOMPAS.com
 — Krisis politik di Ukraina yang memicu ketegangan antara Pemerintah Rusia dan Amerika Serikat (AS) juga diseret-seret sampai ke lapangan sepak bola.

Dua anggota parlemen Rusia, Alexander Sidyakin dan Mikhail Markelov, Rabu (12/3/2014), mengirim surat kepada Presiden FIFA Sepp Blatter agar mencoret AS dari final Piala Dunia 2014 di Brasil, yang akan digelar pada 12 Juni-13 Juli 2014.

"Kami meminta Anda untuk menggelar kongres luar biasa FIFA, mencoret keanggotaan AS di FIFA, dan melarang tim nasional mereka bermain pada final Piala Dunia 2014," demikian kutipan dalam surat yang dikirim anggota partai berkuasa pimpinan Vladimir Putin itu.

Alasan mereka, AS telah melakukan pendudukan ke negara-negara berdaulat seperti Yugoslavia, Irak, dan Libya, serta mencoba menguasai Suriah. Tindakan AS juga dianggap telah melanggar hak asasi manusia. Di dalam surat itu, keduanya juga mengutip bocoran-bocoran Edward Snowden tentang tindakan penyadapan oleh Pemerintah AS yang tidak bisa dibenarkan.

"Saya tidak berharap dijawab. Saya hanya ingin bos FIFA memegang dua surat serupa yang akan menunjukkan kebodohan senator-senator AS, yang buta terhadap kesalahan-kesalahannya," ujar Sidyakin seperti dikutip kantor berita Interfax.

Surat dari kedua anggota parlemen Rusia itu memang sebagai respons atas tindakan dua senator AS asal Illinois, Mark Kirk dan Dan Coats. Pada 6 Maret 2014, kedua senator AS itu lebih dulu mengirim surat ke Sepp Blatter.

Mereka meminta FIFA mencoret Rusia pada final Piala Dunia, dan membatalkan Rusia sebagai penyelenggara final Piala Dunia 2018 mendatang.

Alasan mereka kira-kira sama, yakni Rusia dianggap telah melakukan agresi militer ke Ukraina, yang merupakan negara berdaulat.

Krisis Ukraina

Seperti diberitakan, krisis di Ukraina yang diawali dengan gelombang demonstrasi sejak November 2013 akhirnya memuncak setelah terjadi kerusuhan antara kelompok pro-pemerintah dan pro-oposisi di Kiev, 18-19 Februari 2014.

Kelompok oposisi yang lebih setuju Ukraina masuk ke dalam bagian Uni Eropa berhasil mengusir Presiden Viktor Yanukovych yang pro-Rusia, dan menunjuk pemerintahan sementara.

Rusia menuding pengambilalihan kekuasaan tersebut tidak sah dan mengerahkan pasukan militernya ke Crimea, wilayah Ukraina yang didiami mayoritas etnis Rusia. Dengan dukungan Rusia, Parlemen Crimea bahkan mendeklarasikan kemerdekaan dari Ukraina dan akan menggelar referendum pada 16 Maret 2014.

Di sisi lain, Pemerintah AS mengingatkan Rusia agar tidak ikut campur tangan di Ukraina. Hal ini yang dapat memicu perang dingin baru antara AS dan Rusia.

Pada ajang final Piala Dunia 2014, Rusia masuk di grup H bersama Belgia, Aljazair, dan Korea Selatan. Adapun AS berada di grup G bersama Jerman, Portugal, dan Ghana.

Informasi seputar Piala Dunia selengkapnya di topik pilihan Brasil 2014

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com