Hal itu disampaikan Indra saat menjadi narasumber dalam acara orientasi jajaran pelatih dan orangtua siswa Akademi Arema, yang digelar di gedung Pascasarja Universitas Merdeka (Unmer) Malang, Jawa Timur, Jumat (29/11/2013).
Menurut hasil survei, kata Indra, di Indonesia banyak jajaran pelatih dan manajemen tidak bekerja secara maksimal dan profesional. Tidak jujur pada dirinya sendiri dalam melatih pemain sepak bola, sehingga belum menjadi contoh yang baik bagi pemain.
"Memperlakukan pemain tidak baik. Banyak pembina, pelatih dan manajemen masih berkata kotor di hadapan pemain, membentak pemain. Jika akan mencetak pemain profesional dan terbaik, jangan bersikap demikian," katanya.
Bergelut di dunia sepak bola, beber Indra, adalah perjuangan yang akan mengangkat harkat dan martabat, kampung, daerah, dan negara Indonesia.
"Misalnya, saat saya pulang kampung, setelah berhasil membawa timnas U-19 juara, sambutan masyarakat cukup luar biasa. Sebelumnya saya bukan siapa-siapa. Bahkan tak dikenal gubernur. Sekarang suasananya berbeda," akunya.
Pelatih dan manjemen, katanya, jangan sampai menghalalkan segala cara untuk membawa tim yang diasuhnya menjadi juara. "Misalnya, banyak yang curi umur. Materi latihan tidak sesuai. Mentalnya masih jelek. Harus bersikap profesional dan jujur pada dirinya sendiri," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.