Cegah Dehidrasi, Pemain Chelsea Manfaatkan Air Mancur

BANGKOK, Kompas.com —Cuaca di kawasan Asia yang belakangan tak menentu —kadang panas, kadang hujan— menjadi salah satu kendala Chelsea FC dalam melakoni tur pramusim bertemakan "Here to Play Here to Stay 2013". Setidaknya, hal itu sudah dialami tim arahan pelatih Jose Mourinho selama hampir sepekan berada di Bangkok, Thailand. Bukan mustahil masalah serupa dialami saat berkunjung ke Kuala Lumpur, Malaysia, 21 Juli, dan Jakarta, 25 Juli 2013.

"Cuaca memang sedikit bermasalah. Tapi, kami sudah mengantisipasinya sebelum berangkat. Meski kadang merasa kepanasan, semua pemain menikmatinya. Kami senang berada di tengah-tengah fans di Asia," kata Mourinho.

Selain berlatih tiap pagi dan sore selama berada di Bangkok, The Blues mempunyai agenda kegiatan yang cukup padat. Senin (15/7/2013), Gary Cahill dan kawan-kawan terlibat dalam kegiatan coaching clinic bersama tim pelatih Chelsea Foundation di Akademi Sepak bola Superkick Ladprao 80 yang melibatkan 50 siswa. Mereka juga selalu berusaha menyapa para fans serta melakukan sejumlah kegiatan bersama sponsor.

Bahaya dehidrasi memang membayangi para pemain The Blues di tengah padatnya kegiatan dan kelembaban udara yang tinggi di Bangkok. Karena itulah faktor air menjadi sangat penting untuk menetralisasi kondisi tubuh seusai berlatih. Untuk kepentingan itu, Mou sudah memerintahkan kepala lapangan Chelsea, Jason Griffin, mengatur segalanya.

Lapangan latihan di Sekolah Internasional Bangkok pun disulap sedemikian rupa. Di belakang salah satu gawang dibuatkan sebuah gazebo dengan air mancur di depannya. Para pemain selalu memanfaatkan air mancur tersebut untuk membasahi tubuhnya seusai tersengat sinar matahari.

Selain air mancur, para pemain sering memanfaatkan kolam renang yang berada tak jauh dari ruang ganti pemain di sekolah tersebut untuk berendam saat latihan usai. Cahill, John Terry, Branislav Ivanovic, dan lain-lain tampak sangat menikmatinya. Suasana selepas latihan pun selalu "sumringah" meski peluh tampak di wajah.

"Di setiap sesi latihan, kami melakukan hal yang berbeda dan semua pemain dalam kondisi bugar. Cuaca memang cukup panas dan lembab. Tapi, saya tak terlalu mempermasalahkannya," kata Kevin De Bruyne, gelandang muda Chelsea asal Belgia.

"Di Bangkok fasilitasnya lebih biasa digunakan untuk sepak bola dan saya memperhatikan segalanya. Memastikan garis lapangan dibuat dengan baik dan rumputnya disiangi serta disiram karena itulah kunci di tengah cuaca panas: dengan memastikan lapangan tidak terlalu keras untuk para pemain," Griffin menambahkan.

Selain soal lapangan, selama di Bangkok salah satu kondisi yang sulit untuk diperbaiki adalah soal hujan deras yang sempat mengancam sebelum sesi latihan, dengan awan gelap dan juga petir. Hal serupa pun bisa dialami saat The Blues berkunjung ke Jakarta.

"Kami berusaha keras memenuhi apa yang diminta Chelsea mulai dari akomodasi, fasilitas, lapangan latihan, dan altar pertandingan. Kami juga terus berkoordinasi ke manajemen Chelsea terkait kondisi cuaca yang belakangan tak menentu. Yang pasti semua yang dibutuhkan akan kami penuhi semaksimal mungkin," kata Arif Wicaksono, CEO NineSport, promotor yang mendatangkan Chelsea ke Indonesia. (NineSport Inc)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.