Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pemain Profesional Jadi Pemain Amatir

Kompas.com - 06/12/2012, 19:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Menjadi pemain sepak bola profesional di negeri ini rupanya belum otomatis mendapat penghasilan yang menjamin masa depan. Penunggakan pembayaran gaji yang dilakukan sejumlah klub bahkan memaksa sebagian dari mereka untuk mencopot status pemain profesional menjadi pemain amatir.

Fakta inilah yang dialami hampir semua pemain Persis Solo. Setelah kompetisi bubar pada bulan Juni lalu, otomatis penghasilan mereka ikut berhenti. Lebih sial lagi, karena kondisi keuangan klub jeblok, pembayaran dua bulan gaji terakhir mereka jadi tertunggak. Bahkan, mereka tak dapat menolak ketika klub memutuskan adanya rasionalisasi gaji dengan pemotongan 50 persen gaji yang tertunggak itu.

Di tengah kesulitan dan ketidakpastian itu, para pemain Persis kemudian mencari inisiatifi sendiri untuk menutup kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sebagian besar terpaksa "menjual diri" dengan bermain sepak bola antar kampung atau tarkam. Risiko cedera karena kondisi lapangan yang tidak layak atau bertanding tanpa aturan standar internasional sudah tidak dipedulikan lagi.

Mereka bahkan rela menjalani laga pertandingan antar kampung di luar kota Solo, seperti di Klaten, Salatiga bahkan sampai Jepara. Bagi mereka yang penting dapat penghasilan. Walau setiap sekali tampil mereka cuma dibayar Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu.

"Ya, daripada kita sama sekali gak punya uang, lebih baik begitu. Lumayan, seminggu kadang satu atau dua pertandingan. Kebutuhan hidup setiap bulan bisa tertutupi," kata Dian Rompi, penjaga gawang Persis Solo yang ditemui di mes tim Persis di Jalan Kebangkitan Nasional, Solo, Kamis (6/12/2012).

Bukan cuma pemain lokal, pemain asing Persis Solo juga ikut tarkaman, termasuk almarhum Diego Mendieta. Cuma karena statusnya pemain asing, bayaran Diego biasanya lebih besar antara Rp 500 ribu sampai Rp 750 ribu sekali tampil.

"Saat Diego meninggal, saya dan beberapa pemain sebenarnya sedang ikut tarkaman. Tapi, kami memutuskan tidak jadi main dan kembali ke Solo untuk melihat jenazah Diego," kata Dian lagi.

Penunggakan pembayaran gaji oleh pihak klub, bukan yang pertama kali. Tahun lalu, manajemen klub Persis juga menunggak pembayaran satu bulan gaji pemain dan pelatihnya. Minimnya anggaran yang dimiliki klub, memaksa pihak manajemen menjual aset. Bus yang dipakai untuk transportasi pemain akhirnya dijual untuk menambah anggaran pelunasan gaji pemain.

"Tugas saya sebelumnya adalah sopir bus antar jemput pemain. Karena busnya sudah dijual, peran saya sekarang berganti menjadi penjaga mes," kata Bambang Sentono yang ditemui di mes Persis.  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyesalan Jose Mourinho Menolak Timnas Portugal

Penyesalan Jose Mourinho Menolak Timnas Portugal

Liga Italia
Kata STY soal Rizky Ridho dan Justin Hubner Serta Misteri Elkan Baggott

Kata STY soal Rizky Ridho dan Justin Hubner Serta Misteri Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Saat Eks Liverpool Dukung Guinea Menang Lawan Timnas Indonesia...

Saat Eks Liverpool Dukung Guinea Menang Lawan Timnas Indonesia...

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Sebut Lini Belakang Garuda Muda Nyaris Runtuh

Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Sebut Lini Belakang Garuda Muda Nyaris Runtuh

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Ungkap Kondisi Timnas U23 yang Tidak Baik-baik Saja

Shin Tae-yong Ungkap Kondisi Timnas U23 yang Tidak Baik-baik Saja

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Berharap Masyarakat Indonesia Dukung Kembali Marselino

Shin Tae-yong Berharap Masyarakat Indonesia Dukung Kembali Marselino

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Badminton
Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Timnas Indonesia
Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Liga Indonesia
Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Liga Champions
Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Timnas Indonesia
Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Sports
Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com