Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Injury Time", Menpora Desak PSSI-KPSI Laksanakan Kesepakatan

Kompas.com - 05/12/2012, 20:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pertemuan antara Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), di Jakarta, Rabu (5/12/2012), menghasilkan dua resolusi, yaitu KPSI dan PSSI bersepakat berusaha semaksimal mungkin agar Indonesia tidak disanksi FIFA dan menyelesaikan masalah berdasarkan MoU yang telah diputuskan kedua belah pihak, yakni merevisi statuta, pengembalian empat exco yang dipecat, penyatuan liga, dan kongres.

Pertemuan itu berawal dari surat FIFA kepada Menpora mengenai pandangan FIFA, yaitu FIFA tidak melihat ada kemajuan dalam penyelesaian dualisme sepak bola Tanah Air sehingga meminta pemerintah membantu menyelesaikan sengketa hak kelola sepak bola nasional. FIFA memberi tenggat waktu hingga 10 Desember 2012.

"Isinya (surat FIFA) menjelaskan situasi sepak bola Indonesia dari kacamata FIFA. Intinya, tidak ada kemajuan menyelesaikan masalah yang ada di Indonesia. FIFA mencatat semua. Dalam suratnya, FIFA menyatakan telah membentuk task force untuk merevisi statuta, pengembalian empat exco yang dipecat, penyatuan liga, dan kongres. Namun, FIFA menilai tidak ada kemajuan berarti dari MoU yang disepakati kedua belah pihak," jelas Andi.

Berdasarkan surat tersebut, Andi mengaku telah berkonsultasi dengan Ketua Umum KONI Tono Suratman, Ketua KOI Rita Subowo, dan Agum Gumelar selaku mantan Ketua Komite Normalisasi. "Saya juga berkonsultasi dengan pengamat sepak bola. Setelah berkonsultasi, maka saya mengambil inisiatif mengundang PSSI dan KPSI serta Komite Bersama. Kami melakukan pertemuan setengah kamar dengan PSSI dan setengah kamar dengan PSSI. Dari pertemuan tersebut, kedua belah pihak mensepakati berbagai hal," tutur Andi.

Andi juga menjelaskan, pertemuan itu menyisakan persoalan peserta kongres luar biasa yang akan digelar pada 10 Desember 2012, yang menurut MoU, berdasarkan peserta KLB Solo.

"Isu yang masih krusial adalah verifikasi peserta (KLB). Yang menjadi masalah adalah dualisme pengprov. Kalau masih ada (dualisme), kedua belah pihak menyerahkan kepada AFC yang nanti akan hadir dalam rapat JC pada malam ini," jelasnya.

Andi berharap kesepakatan ini bisa dijalankan dalam kongres nanti mengingat FIFA memberi tenggat waktu hingga 10 Desember untuk Indonesia menyelesaikan masalahnya. Jika tidak selesai, permasalahan Indonesia akan dibahas dalam rapat exco FIFA di Jepang pada 14 Desember.

"Kesepakatan ini harus dilaksanakan karena sudah injury time. Kami juga mengingatkan kedua belah pihak dengan sungguh-sungguh menjalankan niat baik ini. Jika ada kebuntuan, pemerintah akan menjalankan kewenangan sesuai undang-undang," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

    Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

    Timnas Indonesia
    Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

    Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

    Motogp
    Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

    Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

    Timnas Indonesia
    Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

    Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

    Liga Italia
    Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

    Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

    Timnas Indonesia
    Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

    Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

    Timnas Indonesia
    Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

    Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

    Timnas Indonesia
    Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

    Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

    Liga Indonesia
    Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

    Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

    Timnas Indonesia
    Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

    Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

    Timnas Indonesia
    Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

    Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

    Timnas Indonesia
    3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

    3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

    Timnas Indonesia
    Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

    Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

    Timnas Indonesia
    Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

    Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

    Timnas Indonesia
    Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

    Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

    Badminton
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com