Teheran, Jumat
Sundulan kapten Iran Javad Nekounam pada menit ke-53 berbuah gol pertama bagi Iran. Nekounam yang bermain untuk Osasuna (Spanyol) menyambar umpan lambung dari tendangan bebas. Nekounam menggandakan keunggulan tuan rumah, lagi-lagi dengan sundulan, menit ke-75.
Satu gol lagi sumbangan Andranik Teymourian, beberapa menit sebelum bubaran.
Iran yang tiga kali tampil di Piala Dunia menekan sejak kick off babak pertama. Memanfaatkan absennya bek kiri M Nasuha yang menjalani sanksi larangan bertanding, lini depan tim asuhan Carlos Queiroz ini kerap menusuk dari sayap kanan. Posisi Nasuha diisi Benny Wahyudi.
Beberapa kali umpan lambung dilepaskan Farhad Majidi dan M Reza Khalatbari dari sayap kanan ke depan gawang Indonesia. Namun, bola lambung itu beberapa kali sukses ditangkap kiper Markus Haris Maulana. Umpan-umpan terobosan Iran yang tak terduga juga sering berakhir dengan perangkap offside.
Tendangan bebas Neokunam pun berhasil ditangkap Markus. Alhasil, gawang Indonesia tak kebobolan hingga turun minum.
Indonesia bukannya tak menyerang pada paruh laga perdana. Sempat dimainkan umpan satu-dua yang jitu antara dua striker, Cristian Gonzales dan Bambang Pamungkas. Hanya saja, bola sepakan Bambang melambung di atas gawang Mehdi Rahmati.
Dengan hasil ini, Iran mengukuhkan dominasi atas Indonesia. Dari empat kali bertemu sejak 1966, Iran tiga kali menang (termasuk semalam di Teheran), dengan satu laga lainnya seri.
Hasil di Teheran juga membawa konsekuensi, pertandingan berikutnya tim Indonesia, yakni melawan Bahrain, sangat krusial untuk meraih poin. Apalagi, laga akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa mendatang. Indonesia pernah melibas Bahrain 2-1 pada Piala Asia 2007.