PWI-KONI Lakukan Kongres Sepak Bola

Oleh Hendry Ch Bangun

Ramainya wacana kongres sepak bola Indonesia yang diangkat Kompas sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Panitia Hari Pers Nasional 2010, membuat saya ingin menjelaskan sedikit agar substansi masalahnya bisa lebih jelas. Sebagai Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia, saya ikut dalam audiensi hari Rabu (27/1) itu, bersama anggota Dewan Pers, Bambang Harymurti, Wina Armada; Ketua Panpus HPN Atal S Depari; Ketua PWI Margiono; pengurus PWI, Sofyan Lubis, Tarman Azzam, Marah Sakti Siregar, Budi Rahman; pengurus SGP, Bernard Sudarmara; dan pengurus SPS, Ridlo Eisy. Tujuannya adalah melaporkan persiapan HPN dan berharap Presiden SBY hadir dalam HPN 2010 di Palembang, Sumatera Selatan, 9 Februari 2010.

Dalam pertemuan yang dimulai sekitar pukul 13.10 dan berakhir 13.55, SBY didampingi Mensesneg Sudi Silalahi dan Menkominfo Tifatul Sembiring. Di dalam juga ada Juru Bicara Julian Aldrin Pasha. Setelah Margiono melaporkan HPN, Presiden menyatakan bersedia hadir di HPN.

Margiono menyebutkan bahwa selain HPN, tahun ini ada Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) yang diisi dengan seminar olahraga dan penambahan pengetahuan wartawan olahraga, selain silaturahim antarwartawan.

Mungkin terinspirasi setelah mendengar soal olahraga, SBY mengatakan, wartawan dan media sangat penting dalam membantu pembinaan olahraga. SBY, yang mengaku pemain bola voli, termasuk ketika dua kali sekolah militer di AS, lalu bercerita soal tim bola voli AS membuat persiapan terencana dan panjang sehingga akhirnya bisa merebut medali emas olimpiade.

”Mereka mengambil pemain dengan tinggi tertentu agar bisa melakukan spike dari lini belakang tanpa bisa diblok lawan,” kata SBY dengan fasih.

SBY kemudian bercerita tentang sepak bola, kata-kata yang disampaikan Ketua FIFA Joseph Blatter saat datang ke Aceh pascatsunami kepada Gubernur Mustafa Abubakar, bahwa Indonesia dengan penduduk 240 juta lebih berpotensi menjadi kekuatan dunia apabila diurus dengan baik dan memberi suasana yang memungkinkan.

Asyiknya SBY bercerita tentang sepak bola dan olahraga, malah seperti melupakan HPN, membuat saya memberanikan diri bertanya, ”Kok Bapak antusias sekali bicara soal sepak bola.” SBY mengatakan, dia tergelitik bicara karena baru saja memegang Piala Dunia FIFA yang mampir di Jakarta. ”Pialanya bagus,” ujar SBY sambil tersenyum. Lalu, dia juga mengatakan melihat ada poster atau billboard mengenai keinginan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia tahun 2022, padahal di Asia Tenggara saja kita belum ada apa-apanya.

”Di SEA Games kita dikalahkan Laos. Ini kan tidak seimbang antara keinginan dan prestasi,” begitu yang disampaikan SBY.

Sudi Silalahi lalu menambahkan, saat naik kereta api dari Jakarta ke Cirebon untuk peresmian Tol Kanci-Pejagan, tanggal 26 Januari, diskusi sepak bola antara SBY dan menteri yang mendampinginya, seru. ”Beliau seperti sedang memimpin diskusi sepak bola,” kata Sudi.