Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanyol: Melanjutkan Euforia "El Matador"

Kompas.com - 04/01/2010, 16:32 WIB

SPANYOL mengakhiri penantian panjangnya untuk meraih trofi bergengsi di ajang sepak bola dunia. Setelah menunggu 44 tahun, "El Matador" bisa tersenyum puas dan bangga, karena akhirnya menjadi juara Piala Eropa 2008, usai mengalahkan Jerman 1-0 di babak final. Skill individu yang mumpuni plus gaya sepak bola yang diperagakan membuat Spanyol layak menjadi jawara di turnamen antara negara-negara Eropa tersebut.

Namun kesuksesan Spanyol ini tampaknya belum lengkap, karena mereka belum pernah menjadi juara Piala Dunia. Prestasi terbaik tim ini adalah menjadi peringkat empat, pada tahun 1950. Selebihnya, mereka lebih banyak tersingkir di putaran kedua meskipun menjadi favorit karena tampil memesona di fase penyisihan grup.

Pada Piala Dunia Jerman 2006, Spanyol juga sangat diperhitungkan. Dengan materi yang nyaris tak jauh berbeda dengan di Piala Eropa 2008, tim besutan Luis Aragones ini menampilkan permainan yang impresif dan sangat meyakinkan. Alhasil, mereka melewati babak penyisihan dengan hasil yang sempurna, lantaran selalu menang sehingga lolos ke putaran kedua sebagai juara Grup H.

Namun di babak 16 besar ini, Spanyol tak berkutik menghadapi Perancis. Eforia sempat melanda "El Matador" ketika David Villa membobol gawang Perancis melalui titik penalti pada menit ke-28. Tetapi setelah itu, Perancis mengamuk dan "si Ayam Jantan" mematuk Spanyol lewat tiga gol yang dihasilkan Frank Ribery, Patrick Vieira dan Zinedine Zidane, untuk menang 3-1. Perjalanan Spanyol pun terhenti di putaran kedua.

Kini, Spanyol yang sejak gagal menembus putaran final Piala Dunia Jerman 1974 selalu lolos, datang ke Afrika Selatan dengan kekuatan yang nyaris tak jauh berbeda dengan ketika menjadi juara Piala Eropa 2008. Amunisi ini tentu saja membuat "El Matador" akan meledak-ledak di Afrika Selatan nanti, sehingga harus diwasdapai oleh lawan mana pun.

Hanya saja, sejarah di Piala Dunia tak memihak kepada Xavi Hernandez dan kawan-kawan. Sepanjang keikutsertaannya, "El Matador" yang menjadi anggota FIFA sejak 1904, cuma satu kali masuk semifinal sebelum kalah dan harus puas sebagai runner-up pada tahun 1950. Padahal sepanjang babak kualifikasi dan penyisihan grup, Spanyol selalu tampil memukau. Tak heran jika negara ini mendapat sebutan "spesialis" kualifikasi.

Nah, sekarang tugas Vicente del Bosque untuk mengakhiri penantian Spanyol di turnamen antara negara ini. Setelah menggantikan posisi Luis Aragones di kursi pelatih, Del Bosque sudah menunjukkan kinerja yang bagus dengan membawa Spanyol tidak terkalahkan di babak kualifikasi Grup 5 Zona Eropa. Bagaimana dengan di putaran final nanti?

Hadirnya tiga bintang di lapangan, Cesc Fabregas, Xavi dan Andres Iniesta, serta duet maut di lini depan, Fernando Torres dan David Villa, membuat Spanyol memiliki potensi yang sangat besar untuk melanjutkan eforia di Piala Eropa 2008. Apalagi, mereka juga dihuni sebagian besar pemain muda berpengalaman, yang tentu saja sangat enerjik dan memiliki semangat yang kuat untuk menang.

Melihat peluangnya, Spanyol yang tergabung di Grup H bersama dengan Swiss, Honduras dan Chili, memiliki peluang yang besar untuk melewati babak penyisihan grup. Tapi selanjutnya, calon lawan tangguh sudah menunggu karena "si Merah" berpeluang besar bertemu di Brasil atau Portugal yang berada di Grup G.

Tetapi semua itu baru prediksi karena kenyataan baru akan terjadi di Afrika Selatan nanti. So, mari kita tunggu sampai di mana langkah "La Furia Roja" di Piala Dunia 2010 ini. (Aloysius Gonzaga Anggi Ebo)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com