BANDUNG, KOMPAS.com - Gol tunggal hasil spekulasi pemain belakang Eduardo Bizzaro memenangkan Pelita Jaya 1-0 saat menjamu Persela Lamongan di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (18/4) malam. Ini merupakan kemenangan pertama Pelita Jaya setelah enam kekalahan berturut-turut sebelum penundaan pertandingan.
Gol Eduardo tercipta melalui tendangan dari tengah lapangan di menit ke-82. Gol ini memecah kebuntuan Pelita Jaya yang sebelumnya memiliki beberapa peluang tetapi tidak menjadi gol. Pada menit ke-82, Pelita Jaya bahkan melewatkan peluang emas ketika Rudi Widodo gagal mengeksekusi hadiah tendangan penalti akibat pelanggaran kapten Persela Agustiar Batubara.
Bertindak selaku tuan rumah, Pelita Jaya tampil menyerang sejak wasit memulai pertandingan. Pelatih Fandi Ahmad menempatkan tiga striker, yakni Rudi Widodo, James Koko Lomell, dan Christiano Lopes. Pelita Jaya juga terlihat tampil lebih atraktif dibandingkan pada pertandingan sebelumnya.
Sebaliknya, Persela justru tidak bisa tampil dengan kekuatan penuh. Tiga pemain asingnya yakni Marcio Souza, Edgar, dan Fabiano terpaksa diparkir karena cedera dan sanksi kartu. Meski demikian, Pelita Jaya masih kesulitan menembus pertahanan Persela. Peluang-peluang yang mereka ciptakan masih mampu dijinakkan benteng pertahanan Agustiar Batubara dan kawan-kawan.
"Kami beruntung sekali dengan keberhasilan tendangan Eduardo. Sudah lama kami tidak menang dan hasil pertandingan malam ini sangat melegakan. Kalau kalah, kami masuk zona bahaya (di klasemen)," ujar pelatih Pelita Jaya Fandi Ahmad.
Namun, Fandi mengakui, timnya masih dibelit permasalahan kronis yaitu banyak gagal mengeksekusi peluang. "Sejak putaran pertama masalahnya masih itu-itu juga. Bahkan, ketika Persela tidak tampil dengan kekuatan penuh pun kami masih kesulitan," keluh Fandi.
Tetapi, Fandi mengakui jika timnya tampil lebih bersemangat. Padahal, saat masalah tertahannya gaji meruak, penampilan Christian Lopes dan kawan-kawan terlihat tanpa gairah. "Ya, (soal gaji) memang sudah ada angin surga," ujar Fandi tertawa.
Sementara, pelatih Persela Widodo C Putro mengatakan, tanpa tiga pemain pilar, timnya memang agak kesulitan. "Namun, itu tidak boleh menjadi alasan. Tadi pertandingan berlangsung cukup menarik. Pertahanan kami cukup disiplin. Gol Eduardo pun bukan karena kelengahan lini belakang tetapi karena kiper kurang antisipasi akibat lapngan licin," ujar Widodo.
Dengan hasil ini, akumulai poin Pelita bertambah dari 30 menjadi 33 dari 26 pertandingan. Sementara Persela tertahan pada perolehan 34 poin dari 24 laga. (LSD)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.