Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sel Punca Kelinci Lebih Menjanjikan

Kompas.com - 16/09/2008, 15:52 WIB

TRANSPLANTASI sel punca atau sel induk merupakan salah satu teknologi kedokteran yang saat ini marak dikembangkan. Pengembangan sel punca telah memberi harapan bagi penyembuhan berbagai penyakit yang belum bisa terobati sampai saat ini.

Walaupun masih berbenturan dengan problem etika dan beragam teknologi pengembangannya, terapi sel punca telah banyak dilakukan termasuk di Indonesia.  Sejauh ini, ada beberapa sumber sel punca yang dikembangkan untuk terapi, baik yang berasal dari manusia seperti sel punca embrionik, sel punca dewasa dan sel punca tali pusat, dan sel punca yang berasal dari hewan (sel punca xeno).

Menurut Sekjen Perhimpunan Kedokteran Anti-Penuaan Indonesia (PERKAPI), Dr Suharto, SpKO, DPH,  para ahli kini telah berhasil mengembangkan transplantasi sel punca xeno dari janin kelinci. Sel punca yang berasal dari kelinci ini dikembangkan oleh ahli transplantasi sel Prof Dr Michael Molnar dan diproduksi  Bio Cellular Research Organization (BCRO) di Swiss sejak 1998.  

Prof Molnar telah menemukan metode membuat 200 macam sel untuk keperluan klinis yang dapat ditanamkan dengan tingkat keamanan yang tinggi.  Sel punca ini, kata Suharto, relatif lebih aman dan sama efektifnya dibandingkan transplantasi stem sel dari janin manusia. Sel punca ini juga tidak menimbulkan efek penolakan dari tubuh sehingga pada pelaksanaan terapi pasien tidak membutuhkan penekan zat imun atau imunospresan. 

Sel induk yang diproduksi BCRO ini, kata Suharto, juga dihasilkan dari kelinci pilihan yang telah dikembangkan selama 30 generasi, jadi dipastikan tidak dapat menularkan penyakit kepada manusia.

Penggunaan sel punca dari kelinci ini diyakini Suharto memiliki prospek menjanjikan di masa depan mengingat superioritas sel punca hewan (xeno) terhadap manusia dibandingkan sel manusia seperti sel punca embrionik. Sel punca dari kelinci juga lebih mudah diterima oleh kalangan pemuka agama, karena sebelumnya penah muncul perdebatan di Indonesia  tentang penggunaan sel punca dari hewan babi.

Sementara itu pakar anti-penuaan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Waluyo Soerjodibroto, menilai penggunaan sel punca kelinci yang dikembangkan Prof Molnar  relatif lebih aman karena sel yang digunakan bukanlah sel punca embrionik atau pun sel punca dari darah di tali pusar.

Menurut Waluyo, sel punca embrionik yang diperoleh dari sel-sel pada tahap blastosit (5-7 hari pascapembuahan) berpotensi menjadi untuk berubah menjadi segala macam jaringan termasuk kanker. Sedangkan sel punca dari kelinci ini diperoleh pada tahap lebih lanjut di mana janin sudah mulai membentukan organ.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Rasisme ke Vini Jr Dijatuhi Hukuman Delapan Bulan Penjara

Pelaku Rasisme ke Vini Jr Dijatuhi Hukuman Delapan Bulan Penjara

Liga Spanyol
PSSI Mulai Cicil Utang Rp 70 Miliar

PSSI Mulai Cicil Utang Rp 70 Miliar

Liga Indonesia
Indonesia Vs Filipina: Jokowi Yakin Garuda Menang

Indonesia Vs Filipina: Jokowi Yakin Garuda Menang

Timnas Indonesia
POBSI Gelar Laga Ekshibisi, Hadirkan Pebiliar Kelas Dunia

POBSI Gelar Laga Ekshibisi, Hadirkan Pebiliar Kelas Dunia

Sports
Indonesia vs Filipina: Filipina Main Solid, Saatnya Ricky Kambuaya Bersinar

Indonesia vs Filipina: Filipina Main Solid, Saatnya Ricky Kambuaya Bersinar

Timnas Indonesia
Timnas Inggris Diminta Pangeran William Makan Dua Kali Lipat

Timnas Inggris Diminta Pangeran William Makan Dua Kali Lipat

Internasional
Endrick Tolak Dibandingkan dengan Pele, Ingin Cetak Sejarah Sendiri

Endrick Tolak Dibandingkan dengan Pele, Ingin Cetak Sejarah Sendiri

Internasional
Komdis PSSI Jateng Beri Hukuman Tegas untuk Pelaku di Ricuh Piala Bupati Semarang

Komdis PSSI Jateng Beri Hukuman Tegas untuk Pelaku di Ricuh Piala Bupati Semarang

Liga Indonesia
Oliver Kahn Bahas Kiper Jerman, Persaingan Neuer dan Ter Stegen

Oliver Kahn Bahas Kiper Jerman, Persaingan Neuer dan Ter Stegen

Internasional
4 Fakta Jelang Indonesia Vs Filipina: Hidup Mati Garuda

4 Fakta Jelang Indonesia Vs Filipina: Hidup Mati Garuda

Timnas Indonesia
Frenkie De Jong Gagal Bela Belanda di Euro 2024, Koeman Salahkan Barcelona

Frenkie De Jong Gagal Bela Belanda di Euro 2024, Koeman Salahkan Barcelona

Internasional
Indonesia Vs Filipina: Pantang Meremehkan, Tetap Waspada Garuda!

Indonesia Vs Filipina: Pantang Meremehkan, Tetap Waspada Garuda!

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Vs Filipina, Peran Kiper Persib untuk The Azkals

Timnas Indonesia Vs Filipina, Peran Kiper Persib untuk The Azkals

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Vs Filipina, Christian Rontini Termotivasi Fan Garuda

Timnas Indonesia Vs Filipina, Christian Rontini Termotivasi Fan Garuda

Timnas Indonesia
Daftar Tim Lolos Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia, Kans Indonesia

Daftar Tim Lolos Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia, Kans Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com