Legenda AC Milan Dukung Juventus di Liga Champions

MILAN, KOMPAS.com - Dukungan terhadap Juventus di ajang Liga Champions musim ini mengalir dari legenda hidup AC Milan, Ruud Gullit.

Bianconeri, julukan Juventus, sukses menancapkan dominasinya di kompetisi Serie A dengan memenangi scudetto dalam lima tahun terakhir.

Selain itu, Gianluigi Buffon dkk juga berhasil meraih status juara Coppa Italia pada 2015 dan 2016.

Namun, dalam tingkat antarklub Eropa, kiprah Juventus seolah kebalikannya. Terakhir kali mereka juara Liga Champions pada 1996.

Mereka memang sempat mencapai final pada 2015. Akan tetapi, Juventus dikalahkan 1-3 oleh FC Barcelona pada partai pamungkas.

Juventus have now won 27 consecutive games at home in Serie A. ???? #UCL pic.twitter.com/WzePvbU2ku

— Champions League (@ChampionsLeague) January 22, 2017

Meski demikian, Gullit berpendapat bahwa Juventus tetap berpeluang besar untuk melangkah jauh pada Liga Champions musim ini.

"Juventus bisa melakukannya. Saya telah melihat penampilan mereka pada laga final Liga Champions di Berlin," ucap Gullit kepada La Gazzetta dello Sport.

"Satu hal terpenting yang perlu dilakukan adalah mempertahankan performa terbaik hingga akhir musim," tuturnya.

Juventus sendiri kini berada di fase babak 16 besar Liga Champions. Mereka akan menghadapi FC Porto pada 22 Februari dan 15 Maret 2017.

AC Milan's Ruud Gullit and Marco van Basten return home with the Intercontinental Cup, 1990. pic.twitter.com/Vt2jCm1CJF

— 90s Football (@90sfootball) November 23, 2016

Sebagai eks pesepak bola, nama Gullit pernah sangat harum pada era 90-an. Ia, bersama pemain-pemain seperti Marco van Basten dan Frank Rijkaard, sanggup mengantarkan AC Milan ke tampuk kejayaan.

Selama mengenakan seragam merah-hitam, Gullit meraih empat scudetto, tiga Supercoppa Italiana, dua Piala Champions, dua Piala Super Eropa, dan dua Piala Interkontinental.

Gullit pun pernah merengkuh penghargaan Ballon d'Or 1987, dan menjadi runner-up pada edisi 1988.

"Rahasia (kesuksesan Milan dulu) adalah pengulangan dalam latihan. Terlebih lagi, pertahanan kami saat itu sangat terorganisir," kata Gullit.