Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Purwakarta Kirim 2.000 Pegawai Kebersihan Jelang Persib Vs Arema

Kompas.com - 24/08/2016, 08:04 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

PURWAKARTA CIAMIS, KOMPAS.com - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi langsung menanggapi keluhan manajemen Persib Bandung terkait masalah kebersihan di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung.

Keluhan tersebut datang dari manajemen setelah Maung Bandung dipastikan batal bermain di Gelora Bandung Lautan Api dalam laga lanjutan TSC melawan Arema, Sabtu (27/8/2016).

Saking cintanya terhadap Persib sebagai kebanggaan warga Jawa Barat, Dedi pun bertindak cepat. Dia memberi bantuan kepada manajemen Persib sebanyak 2.000 orang tenaga kebersihan untuk membersihkan puing-puing bangunan di Stadion Si Jalak Harupat.

"Hari Kamis atau Jumat para petugas tersebut akan mulai bekerja. Kami siapkan 2.000 orang petugas kebersihan untuk beberesih di Jalak Harupat. Stamina pemain harus dijaga juga kan biar main bagus lawan Arema, jadi pas kalau tempatnya di Jalak Harupat. Lusa atau Jumat kami bergerak," ucap Dedi kepada Kompas.com, Rabu (24/8/2106) pagi.

Kepastian Persib batal bisa bermain di GLBA datang dari Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON). Mereka menyatakan bahwa stadion tersebut memiliki waktu sedikit untuk persiapan jelang pembukaan PON XIX sehingga tidak bisa digunakan untuk venue laga Persib.

Meski begitu, Manajer Persib, Umuh Muchtar, saat dihubungi Selasa (23/8/2016) melalui sambungan telepon menanggapi santai hal tersebut. Menurut dia, manajemen yang dia pimpin masih memiliki opsi stadion, selain GBLA yakni Si Jalak Harupat Soreang dan Galuh, Ciamis.

“Tidak apa-apa, keputusan PB PON harus kami hormati. Masih ada Si Jalak Harupat dan Galuh sebagai opsi alternatif," kata Umuh.

Tetapi, Umuh menambahkan, kedua alternatif stadion tersebut bukanlah tanpa kendala. Si Jalak Harupat terkendala aspek kebersihan dan kerapian stadion, terutama puing-puing bangunan akibat aktivitas renovasi stadion sejak beberapa waktu yang lalu.  Sedangkan Galuh terkendala jarak sehingga dikhawatirkan dapat mengganggu kondisi fisik pemain.

“Di Jalak Harupat banyak puing bangunan, khawatir nanti pemain dan bobotoh tidak nyaman. Galuh lumayan jauh," tutur dia. 

Pernyataan Umuh ini menjadi perhatian Dedi. Bupati Purwakarta itu pun menawarkan bantuan petugas kebersihan agar Persib bisa leluasa bertanding. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com