Menurut Mirror, aksi tersebut bakal dilakukan oleh anggota suporter Liverpool bernama Spirit of Shankly dan Spion Kop 1906 akan bergabung dengan Black Scarf Movement, salah satu kelompok suporter Arsenal.
"Pada Sabtu, kami berencana untuk tetap di luar stadion dan melewatkan 10 menit pertama sebagai bentuk solidaritas kepada mereka yang tidak mampu membayar harga terlalu tinggi sebesar 54 pounds untuk 90 menit pertandingan sepak bola," ungkap salah satu juru bicara aksi tersebut.
"Suporter The Black Scarf dari Arsenal dan Spirit of Shankly akan bergabung bersama kami. Kami menghargai dukungan dari kelompok ini dan akan menerima suporter lain yang ingin bergabung bersama kami pada pukul 12.00 waktu setempat di The Armoury Store, Hornsey Road."
"Jika Anda jijik dengan harga tiket yang naik terus, ini adalah waktunya untuk bangkit dan membuat sebuah perubahan," tambahnya.
Kelvin Meadows, salah satu suporter dari kelompok Black Scarf, berharap agar para petinggi Premier League bisa memperhatikan masalah ini. Menurutnya, harga tiket yang tinggi bakal membebankan suporter.
"Karena untuk mengejar uang, sepak bola telah menjual jiwanya. Suporter adalah jiwa sepak bola dan tidak akan ada yang peduli dengan pertandingan sepak bola jika tidak ada suporter," kata Kelvin.
Masalah kenaikan harga tiket pertandingan Premier League memang sudah terjadi sejak awal musim ini. Bahkan, pada Agustus 2014, beberapa suporter klub peserta yang tergabung dalam Federasi Suporter Sepak Bola (FSF) sempat menyuarakan keluhannya terhadap CEO Richard Scudamore di kantor Premier League.
FSF mempertanyakan mengapa harga tiket mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Padahal, Premier League dikabarkan telah mendapatkan peningkatan pendapatan dari siaran pertandingan sebesar 2,1 miliar pounds.