Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoejbjerg, "Ledakan Dinamit" di Bayern Muenchen

Kompas.com - 01/11/2014, 12:36 WIB
Okky Herman Dilaga

Penulis

KOMPAS.com — Kedatangan Josep Guardiola sebagai pelatih Bayern Muenchen pada musim 2013-2014 membawa berkah bagi Pierre-Emile Hoejbjerg. Kesempatan bermain bagi Hoejbjerg pun terpapar jelas di depan mata.

Bukan tanpa alasan, Guardiola terkenal sebagai salah satu pelatih yang gemar mengorbitkan para pemain muda. Saat masih di Barcelona, Guardiola yang pertama kali memunculkan Sergio Busquets, Marc Bartra, ataupun Martin Montoya.

Karena itulah, Hoejbjerg begitu girang ketika Guardiola ditunjuk sebagai arsitek Bayern. Hoejbjerg tahu, ada peluang besar bermain di tim utama Bayern dengan porsi lebih banyak.

Sebuah kesempatan sebenarnya sudah didapatnya ketika Bayern masih dibesut oleh Jupp Heynckes pada akhir musim 2012-2013. Laga melawan FC Nuernberg, 13 April 2013, menjadi debut Hoejbjerg bersama FC Bavarian.

Masuk menggantikan Xherdan Shaqiri menjadikan Hoejbjerg sebagai pemain termuda yang pernah membela Bayern dalam kompetisi Bundesliga.

Pemain muda terbaik

Sejatinya, Hoejbjerg baru tinggal di Jerman pada 2012. Sebelumnya, Hoejbjerg berkarier dalam akademi BK Skjold (2003-2007), FC Copenhagen (2007-2009), dan Brondby IF (2009-2012).

Talenta Hoejbjerg tercium oleh banyak klub Eropa. Pada 2011, Hoejbjerg menyabet gelar sebagai Pemain Muda Terbaik Denmark. Sebuah prestasi individu yang juga pernah mendaulat beberapa nama beken di Negeri Dinamit, seperti Michael Laudrup, Peter Schmeichel, dan Daniel Agger.

Bayern menjadi klub yang paling serius memboyong Hoejbjerg. Dengan membayar kompensasi biaya pembinaan kepada Brondby, Bayern sukses merekrut andalan Denmark U-19 pada saat itu.

Tak terbantahkan, kariernya memang langsung melejit cepat bak meteor. Tampil impresif bersama Bayern II, Hoejbjerg dipercaya masuk tim utama Bayern jelang berakhirnya musim 2012-2013.

"Sejak berusia 17 tahun, aku sudah berada di tim utama Bayern. Aku berlatih bersama para pemain hebat. Aku tahu harus banyak belajar, dan kesempatan bermain pun jelas semakin kecil. Akan tetapi, saat dipercaya, aku harus tampil baik selama 90 menit. Ini bukan urusan usia. Aku merasa lebih dewasa, dan secara fisik sangat siap. Aku akan bertanggung jawab terhadap diriku sendiri," ujar Hoejbjerg.

Tak takut Xabi Alonso

Awal musim ini merupakan berkah bagi para pemain muda Bayern, terutama para gelandang. Setelah kehilangan Toni Kroos ke Real Madrid, Bayern terpaksa merelakan Javi Martinez, Bastian Schweinsteiger, dan Thiago Alcantara yang terkapar karena cedera.

Guardiola lantas menggaet Xabi Alonso. Rupanya, kedatangan Alonso disambut baik Hoejbjerg. Pemain berusia 19 tahun itu sadar, pengalaman segudang yang dimiliki Alonso bisa membantunya berkembang sebagai gelandang hebat.

AFP PHOTO / ODD ANDERSEN Gelandang Bayern Muenchen, Xabi Alonso (kiri) dan Pierre-Emile Hoejbjerg.
"Alonso adalah pesaingku di lini tengah. Aku tidak takut bersaing dengannya, Schweinsteiger, ataupun Thiago. Ada banyak pemain berbakat. Kami menghargai satu sama lain. Mereka pun menghargaiku. Kadang, mereka memberikan semangat kepadaku, berdiri di sampingku, dan berkata aku bermain bagus," kata Hoejbjerg.

"Aku harus banyak belajar dan bermain lebih baik dari hari ke hari. Aku tahu mendapat dukungan yang banyak di tim ini. Aku senang menerima semua itu," lanjutnya.

Hoejbjerg tampaknya akan dipersiapkan sebagai pengganti Schweinsteiger yang mulai dimakan usia. Jika bisa tetap tampil konsisten saat dipercaya tampil, maka Hoejbjerg akan menjadi salah satu andalan lini tengah Bayern pada masa mendatang.

Video aksi Hoejbjerg:

Profil singkat Hoejbjerg

Nama lengkap: Pierre-Emile Kordt Hoejbjerg
Lahir: Kopenhagen, 5 Agustus 1995
Posisi: Gelandang
Karier klub:
Bayern Muenchen II (2012-2014), Bayern Muenchen (2013-...)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indonesia Vs Korsel: Peningkatan Kecepatan Pemain Jadi Fokus Latihan

Indonesia Vs Korsel: Peningkatan Kecepatan Pemain Jadi Fokus Latihan

Timnas Indonesia
Pebalap Muda Indonesia Avila Bahar Juara Round 1 Malaysia Series

Pebalap Muda Indonesia Avila Bahar Juara Round 1 Malaysia Series

Sports
Indonesia Vs Guinea, Kaba Diawara Mengagumi Michael Jordan di Olimpiade

Indonesia Vs Guinea, Kaba Diawara Mengagumi Michael Jordan di Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Skuad Guinea Saat Lawan Timnas U23 Indonesia

Daftar Skuad Guinea Saat Lawan Timnas U23 Indonesia

Liga Indonesia
Real Madrid Vs Bayern: Carvajal Kejar Gelar Ke-15 Liga Champions

Real Madrid Vs Bayern: Carvajal Kejar Gelar Ke-15 Liga Champions

Liga Champions
Dortmund Lolos ke Final Liga Champions, Satu Kata dari Edin Terzic

Dortmund Lolos ke Final Liga Champions, Satu Kata dari Edin Terzic

Liga Champions
Prediksi Skor Real Madrid Vs Bayern Muenchen Semifinal Liga Champions

Prediksi Skor Real Madrid Vs Bayern Muenchen Semifinal Liga Champions

Liga Champions
Sambut Final Liga Champions, Tekad Hummels Menang di Wembley

Sambut Final Liga Champions, Tekad Hummels Menang di Wembley

Liga Champions
Indonesia Vs Guinea: Ada Eks Barcelona, Banyak Jebolan Piala Afrika

Indonesia Vs Guinea: Ada Eks Barcelona, Banyak Jebolan Piala Afrika

Liga Indonesia
Hasil Liga Champions: Kesempatan Dortmund Tebus Kegagalan di Wembley

Hasil Liga Champions: Kesempatan Dortmund Tebus Kegagalan di Wembley

Liga Champions
Hasil PSG vs Dortmund 0-1 (agg. 0-2): Die Borussen Tembus Final Liga Champions

Hasil PSG vs Dortmund 0-1 (agg. 0-2): Die Borussen Tembus Final Liga Champions

Liga Champions
Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

Sports
Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Liga Indonesia
Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com