Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CSKA Dihukum, City Untung

Kompas.com - 04/10/2014, 21:29 WIB
NYON, KOMPAS.com - CSKA Moskwa mendapatkan sanksi berat dari UEFA, karena pelecehan rasisme dan tindakan melempar kembang api dan benda lain yang dilakukan suporter mereka, pada pertandingan grup Liga Champions, melawan AS Roma, di Olimpico, Roma, 17 September 2014.

Sanksi itu adalah harus melakukan pertandingan tertutup pada tiga laga kandang terdekat untuk pertandingan Eropa, larangan menjual tiket kepada suporter pada dua laga tandang terdekat untuk pertandingan Eropa, dan denda 200.000 euro.

"Badan Disiplin, Etika, dan Kontrol UEFA telah mengambil keputusan berikut ini, setelah insiden yang terjadi pada pertandingan Grup E Liga Champions antara AS Roma dan CSKA Moskwa pada 17 September di Italia," ujar UEFA.

"CSKA diperintahkan memainkan tiga pertandingan kandang terdekat mereka di ajang UEFA secara tertutup. Tim Rusia itu juga didenda 200.000 euro. CSKA juga dilarang menjual tiket kepada suporter mereka untuk dua pertandingan terdekat fase grup Liga Champions, di mana mereka bermain sebagai tim tamu," demikian pernyataan UEFA.

Pada Liga Champions musim ini, CSKA Moskwa berada di Grup E bersama dengan Roma, Manchester City, dan Bayern Muenchen. Mereka telah melakoni dua pertandingan, yaitu laga tandang melawan Roma dan laga kandang melawan Bayern. Pertandingan CSKA Vs Bayern (30/9/2014) juga digelar tertutup, karena CSKA masih dalam masa hukuman larangan menggelar pertandingan terbuka atas pelecehan rasial yang dilakukan suporter mereka musim lalu.

Dalam empat pertandingan sisa fase grup musim ini, CSKA akan menjamu City (21/10/2014), menyambangi City (5/11/2014), menjamu Roma (25/11/2014), dan menyambangi Bayern (10/12/2014). Satu larangan menggelar pertandingan kandang secara terbuka bisa berlaku musim ini atau musim depan. Sanksi itu akan berlaku musim ini, jika CSKA mengakhiri fase grup di tiga besar dam musim depan jika CSKA mengakhiri fase grup sebagai juru kunci.

Saat ini, CSKA berada di peringkat keempat dengan nilai nol, atau kalah satu angka dari City di tempat ketiga. Bayern dan Roma ada di dua besar, masing-masing dengan nilai enam dan empat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Liga Spanyol
Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Badminton
Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Liga Indonesia
Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

Badminton
Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

Badminton
Hasil Final Piala Uber 2024: Ester Kalah, Indonesia Runner-up

Hasil Final Piala Uber 2024: Ester Kalah, Indonesia Runner-up

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com