Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudirman: "De Javu" Final SEA Games 1991

Kompas.com - 20/12/2013, 17:46 WIB
Okky Herman Dilaga

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan penggawa tim nasional Indonesia, Sudirman, membandingkan laga final cabang sepak bola SEA Games 2013 di Myanmar, dengan final saat SEA Games 1991 di Manila. Dua laga final itu sama-sama mempertemukan Indonesia melawan Thailand.

Sudirman merupakan salah satu pemain yang turut mengantarkan Indonesia meraih medali emas sepak bola SEA Games 1991 setelah mengalahkan Thailand lewat drama adu penalti. Itu menjadi medali emas terakhir Indonesia di cabang sepak bola antarnegara Asia Tenggara.

"Situasi saat ini hampir sama. Indonesia sama-sama tidak diunggulkan. Thailand lebih diunggulkan karena menang pada babak penyisihan grup," kata Sudirman kepada wartawan, Jumat (20/12/2013).

"Saat ini, Thailand bermain dengan mengandalkan organisasi tim, menunggu dahulu untuk kemudian melancarkan serangan balik. Kalau dulu, Thailand lebih memanfaatkan kecepatan karena memiliki para pemain yang cepat," lanjutnya.

"Pada babak penyisihan grup lalu, Indonesia bermain terlalu terbuka. Makanya, Thailand bisa leluasa. Namun, pelatih Rahmad Darmawan sudah pasti mengetahui hal itu. Pelatih sudah punya resep mengantisipasi permainan Thailand. Semoga resep itu manjur," tandasnya.

Sudirman juga berharap lini belakang Indonesia tampil apik pada partai final nanti. Sebab, barisan depan Indonesia dinilai kurang produktif yang hanya mencetak empat gol dalam lima pertandingan di SEA Games 2013.

"Harus diakui, produktivitas gol Indonesia kurang bagus. Itu berarti, pelatih harus mempersiapkan koordinasi pemain belakang lebih baik lagi. Paling tidak mencari posisi tidak kalah dan minimal imbang," jelas Sudirman.

"Dengan demikian, laga mungkin bisa berlanjut ke babak adu penalti. Saat ini, Kurnia Meiga tampil bagus di babak adu penalti. Mungkin dengan adu penalti, Indonesia bisa mengulang kejayaan pada SEA Games 1991," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com