Dia pun mengakui, kekalahan anak asuhnya karena faktor kelelahan perjalanan jauh dari Jerman menuju Indonesia. "Saya rasa pemain kondisinya tidak bagus. Kecapekan. Penerbangan cukup lama. Tapi ini pertandingan cukup bagus buat tim kami. Arema adalah tim cukup kuat. Ini pertarungan sengit sampai akhir," kata Schur.
Menurut Schur, anak asuhnya adalah pemain muda di Jerman sehingga dia cukup puas dengan performa yang ditampilkan. "Sudah cukup luar biasa bisa mengimbangi Arema dan cukup melawan," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa anak asuhnya tidak biasa tampil di bawah dukungan pendukung banyak. "Mereka biasanya main hanya di ratusan suporter. Kami sangat terkejut dan bahagia. Sangat luar biasa Aremania," katanya.
Selama 90 menit sebelum pertandingan dukungan Aremania sudah luar biasa. Bahkan katanya, di liga senior, tidak seperti suporter Aremania.
"Pertandingan ini sebuah kehormatan bagi kami bermain bersama Arema," katanya.
Sementara menurut Pelatih Arema, Joko Susilo, kemenangan Arema bukan karena perjuangannya tapi perjuangan Rahmad Darmawan.
"Ini bukan hasil saya. Hasil ini dari coach RD. Latihan strategi mulai Menpora itu RD. Dengan kerendahan hati, pemain Arema tampil luar biasa," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.