Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pemain Asal Australia Sarankan Indonesia Perkuat Pemain Muda

Kompas.com - 30/01/2024, 09:20 WIB
Suci Rahayu,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerja keras, totalitas, dan daya juang Asnawi Mangkualam dkk untuk menjadi tim berprestasi pada Piala Asia 2023 Qatar masih menjadi bahan diskusi hangat.

Tidak terkecuali di kalangan pesepak bola asal Australia yang pernah merumput di Liga Indonesia.

Indonesia menjadi pusat perhatian setelah berhasil lolos babak penyisihan Grup D setelah bersaing dengan Jepang, Irak, dan Vietnam.

Tim Garuda berhasil lolos ke babak 16 besar Piala Asia untuk pertama kalinya melalui slot terakhir peringkat ketiga terbaik.

Baca juga: Timnas Indonesia di Piala Asia: Sejarah Tembus 16 Besar, Modal untuk Kemajuan

Pujian semakin mengalir dengan fakta Indonesia lolos dengan menggunakan komposisi termuda di Piala Asia 2023 ini, dengan rata-rata usia 24 tahun.

Akan tetapi, Australia yang menjadi lawan terakhir telah memberikan banyak pelajaran bagi Tim Garuda.

Kekalahan telak 4-0 mengingatkan bahwa Indonesia berada di level yang berbeda. Masih banyak yang harus dikerjakan Indonesia untuk bisa masuk peta persaingan di ajang bergengsi tersebut.

Pesepak bola asal Australia yang pernah merumput di Liga Indonesia, Jacob Pepper, Ante Bakmaz, dan Gustavo Giron, berbagi pandangan dan saran mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki Indonesia untuk mengatasi ketertinggalannya.

Ketiganya satu suara supaya Indonesia memberikan perhatian lebih kepada pembinaan usia dini kepada Kompas.com:

Baca juga: Eks Pemain Liga 1 Asal Australia: Socceroos Terlalu Kuat untuk Indonesia

1. Jacob Pepper

Ia mengatakan dewasa ini pembinaan usia muda sudah menjadi fondasi utama bagi negara yang sepak bolanya maju.

"Jika Anda melihat negara-negara Eropa, misalnya Perancis, mereka memiliki akademi khusus untuk pemain terbaik di usia 12-13 tahun," ucapnya.

Prestasi yang diraih negaranya di berbagai kompetisi bergengsi juga menjadi buah dari pembinaan usia muda yang baik. Pemain-pemain muda memang fokus digembleng untuk menjadi seorang pemain profesional.

"Saya pikir sepak bola Australia telah berkembang, dalam arti perkembangan yang benar," tutur mantan pemain Madura United itu.

Pesepak bola Timnas Indonesia Asnawi Mangkualam (tengah) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Australia Kye Rowles (kiri) dan Jackson Irvine (kanan) dalam pertandingan babak 16 besar Piala Asia 2023 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar, Minggu (28/1/2024). ANTARAFOTO/
ANTARA FOTO/Yusran Uccang Pesepak bola Timnas Indonesia Asnawi Mangkualam (tengah) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Australia Kye Rowles (kiri) dan Jackson Irvine (kanan) dalam pertandingan babak 16 besar Piala Asia 2023 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar, Minggu (28/1/2024). ANTARAFOTO/

2. Ante Bakmaz

Menurut eks pemain Madura United dan Persik Kediri, Ante Bakmaz, di Australia pengembangan usia muda juga mendapatkan dukungan langsung dari liga.

Karena itu, pemain tidak hanya dibimbing lewat pendidikan, tetapi juga ditempa lewat kompetisi resmi.

Tak salah jika kini banyak pemain muda yang punya kualitas profesional dan menyebar ke berbagai liga bergengsi di dunia.

"Liga kami memiliki fokus besar pada pemain muda, jadi sekarang kami melihat banyak pemain muda Australia di Eropa sekarang, dan itu bagus," ujarnya.

Baca juga: Piala Asia 2023, Ketika Pemain Australia Linglung Usai Jebol Gawang Indonesia...

3. Gustavo Giron

Ia mengatakan program pembinaan usia muda Australia berjalan bagus dan masih berproses untuk itu.

Kondisi tersebut membuat pemain lebih kreatif dan berani untuk berkarier ke luar negeri. Dengan kualitas pembinaan yang bagus, pemain menjadi punya value lebih untuk bersaing.

Itu kemudian menjadi alasan kenapa tidak banyak pemain muda Australia yang bermain di Asia Tenggara.

Sebab, para pemain muda ini punya kualitas untuk masuk di kompetisi bergengsi yang menyuguhkan level persaingan yang lebih tinggi serta keuntungan yang lebih menarik.

"Tidak ada sepak bola di Asia atau Asia Tenggara yang bisa bersaing dengan gaji di Eropa. Uang di luar negeri sangat besar," kata mantan pemain Arema itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Susunan Pemain Indonesia Vs Guinea, Rafael Struick dan Nathan Starter

Susunan Pemain Indonesia Vs Guinea, Rafael Struick dan Nathan Starter

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Indonesia Vs Guinea, Kickoff 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia Vs Guinea, Kickoff 20.00 WIB

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Kata Ketua Badan Timnas soal Elkan Baggott

Indonesia Vs Guinea, Kata Ketua Badan Timnas soal Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Petinggi Persib Harap Dua Kubu Suporter Bisa Hadir di Championship Series Liga 1

Petinggi Persib Harap Dua Kubu Suporter Bisa Hadir di Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Madrid ke Final Liga Champions, Sensasi Ancelotti dan Dongeng 'Comeback' Los Blancos

Madrid ke Final Liga Champions, Sensasi Ancelotti dan Dongeng "Comeback" Los Blancos

Liga Champions
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Malam Ini

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Malam Ini

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Situasi Bola Mati dan Tekad Skuad Kaba Diawara

Indonesia Vs Guinea: Situasi Bola Mati dan Tekad Skuad Kaba Diawara

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, STY Mau Berjuang di Tengah Kondisi Tak Sempurna

Indonesia Vs Guinea, STY Mau Berjuang di Tengah Kondisi Tak Sempurna

Timnas Indonesia
Hasil Drawing ASEAN Club Championship 2024-2025, Borneo FC di Grup Neraka

Hasil Drawing ASEAN Club Championship 2024-2025, Borneo FC di Grup Neraka

Liga Indonesia
Piala Asia U17 Putri 2024, Garuda Pertiwi Mawas Diri, Coach Mochi Tak Target Tinggi

Piala Asia U17 Putri 2024, Garuda Pertiwi Mawas Diri, Coach Mochi Tak Target Tinggi

Timnas Indonesia
3 Fakta Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024, Maksimalkan Kans Terakhir

3 Fakta Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024, Maksimalkan Kans Terakhir

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Waspadai Satu Keunggulan Lawan

Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Waspadai Satu Keunggulan Lawan

Timnas Indonesia
Link Streaming Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 Malam Ini

Link Streaming Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 Malam Ini

Timnas Indonesia
Viking Persib Ajukan Penangguhan Aturan Larangan Suporter Tandang ke PSSI

Viking Persib Ajukan Penangguhan Aturan Larangan Suporter Tandang ke PSSI

Liga Indonesia
Nominasi Gol Terbaik Piala Asia U23 2024, Ada Rafael Struick dan Witan Sulaeman

Nominasi Gol Terbaik Piala Asia U23 2024, Ada Rafael Struick dan Witan Sulaeman

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com