Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AC Milan Korban Rasialisme, Aksi Mogok Main Sangat Tepat

Kompas.com - 25/01/2024, 13:00 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

KOMPAS.com - Kiper AC Milan, Mike Maignan, pada pekan silam jadi korban aksi rasialisme fan Udinese. Reaksi Milan meninggalkan lapangan disebut Yunus Musah sangat tepat.

Pada partai pekan ke-21 Liga Italia 2023-2024 antara Udinese vs Milan di Stadion Friuli, Minggu (21/1/2024) dini hari WIB Mike Maignan sempat tak mau melanjutkan permainan.

Penyebabnya adalah nyanyian rasialisme dari suporter Udinese yang ditujukan kepadanya,

Maignan awalnya membiarkan tindakan suporter Udinese yang menirukan suara monyet.

Baca juga: Hasil Udinese Vs Milan 2-3: Diwarnai Rasialisme kepada Mike Maignan, Rossoneri Menang Dramatis

Namun, sang kiper asal Perancis itu mulai tak tahan dan melapor kepada wasit Fabio Maresca.

“Sangat menyedihkan melihat kejadian pada Sabtu kemarin terus terus muncul. Tindakan semacam ini harus ada konsekuensinya. Reaksi kami di lapangan sangatlah tepat,” kata Yunus Musah dalam rilis yang dikirimkan AC Milan kepada KOMPAS.com.

Yunus Musah, gelandang AC Milan asal Amerika Serikat, mengatakan hal tersebut kala berjumpa dengan siswa dari berbagai negara dalam acara peringatan Hari Pendidikan Internasional, Rabu (24/1/2024).

Musah bersama pemain dari tim putri AC Milan, Chrysty Grimshaw, membagikan pengalaman kepada siswa dari New York (Amerika Serikat), London (Inggris), Nairobi (Kenya, dan Kampala (Uganda)

“Itu memberikan kami keyakinan bahwa kami adalah satu kesatuan tim, bangkit dari malam itu dengan lebih kuat dan membawa kemenangan,” ujar Yunus Musah.

Baca juga: Presiden FIFA Sebut Nyanyian Rasis untuk Mike Maignan Menjijikan

Reaksi Milan setelah Maignan menjadi sasaran tindak rasialisme adalah bersama-sama masuk ke lorong ruang ganti. Il Rossoneri (Si Merah Hitam) mogok bermain.

Pertandingan Udinese vs Milan pun sempat terhenti selama sekitar lima menit. Pada akhirnya, Maignan dan pemain-pemain Milan bersedia melanjutkan laga dan menuai kemenangan dramatis 3-2, meski sempat tertinggal 1-2 memasuki menit-menit akhir.

Musah yang lahir di Amerika Serikat dari pasangan asal Ghana, tumbuh besar di Italia, dan mulai meniti karier sepak bola profesional di Inggris, sadar akan pentingnya menghargai multikulturalisme.

“Sepanjang karier sepak bola mengajarkan saya sejumlah nilai seperti kesabaran dan respek. Kesabaran membantu Anda memahami bahwa Anda tak perlu patah semangat, sebab dengan bekerja keras Anda bisa mencapai tujuan,” ujar Yunus Musah.

“Respek fundamental, terutama ketika berbagi keseharian dengan lebih dari 20 individu berbeda di ruang ganti.”

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Liga Lain
Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Timnas Indonesia
Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Liga Indonesia
Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Motogp
Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Timnas Indonesia
Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

Liga Lain
Erick Thohir: Terima Kasih, Skuad Garuda Muda!

Erick Thohir: Terima Kasih, Skuad Garuda Muda!

Timnas Indonesia
Apresiasi Presiden FIFA Terhadap Perjuangan Timnas U23 Indonesia

Apresiasi Presiden FIFA Terhadap Perjuangan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Piala Asia U17 Putri 2024: Timnas Indonesia Kalah Telak dari Korsel

Hasil Piala Asia U17 Putri 2024: Timnas Indonesia Kalah Telak dari Korsel

Timnas Indonesia
Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Garuda Kalah, STY Kartu Merah, Olimpiade Harus Menunggu

Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Garuda Kalah, STY Kartu Merah, Olimpiade Harus Menunggu

Timnas Indonesia
LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Penalti Lawan Gagal, STY Dapat Kartu Merah

LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Penalti Lawan Gagal, STY Dapat Kartu Merah

Timnas Indonesia
LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1, Sapuan Nathan Selamatkan Garuda Muda

LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1, Sapuan Nathan Selamatkan Garuda Muda

Timnas Indonesia
HT Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Jebolan Barcelona Cetak Gol, Garuda Muda Tertinggal

HT Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Jebolan Barcelona Cetak Gol, Garuda Muda Tertinggal

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com