Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Martinus Ariya Seta
Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Hobi membaca dan jalan-jalan. Saat ini sedang menempuh studi doktoral dalam bidang Pendidikan Agama di Julius Maximilians Universität Würzburg

Selamat Jalan Kaisar Beckenbauer

Kompas.com - 14/01/2024, 05:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SUBJUDUL "Kaisar Jerman terakhir" (FAZ, 8/01/2024) tertera dalam tulisan Michael Horeni untuk mengenang Franz Beckenbauer yang baru saja meninggal dunia pada 7 Januari 2024.

Prestasi Beckenbauer dalam dunia sepak bola cukup unik. Sebagai pemain, Beckenbauer berhasil mengantarkan tim nasional Jerman Barat merebut Piala Dunia 1974.

Sebagai pelatih, Beckenbauer berhasil mengantarkan tim nasional Jerman menjuarai Piala Dunia 1990.

Prestasi yang unik sebagai pemain dan pelatih yang berhasil merebut Piala Dunia hanya dapat disamai oleh Mario Zagallo dari Brasil.

Uniknya lagi, Zagallo meninggal dua hari sebelum Beckenbauer meninggal. Pada 5 Januari 2024, Zagallo mendahului Beckenbauer.

Mengapa Beckenbauer dijuluki sang Kaisar? Ada berbagai macam versi terkait hal tersebut.

Menurut Beckenbauer, ini semua bermula ketika dirinya berfoto di samping patung Kaisar Franz Josep di Wina pada 1976. Foto ini kemudian diberi judul "Aku dan sang Kaisar". Dari sinilah kemudian, julukan Kaisar mulai dilekatkan kepada Beckenbauer.

Mengagumi Beckenbauer berbeda dengan mengagumi Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo. Messi dan Ronaldo memiliki skill yang luar biasa. Orang begitu mudah terpesona dengan gocekan bola, kecepatan, dan torehan banyak gol. Ini adalah hal yang kasat mata terlihat di lapangan dan selalu menjadi sorotan kamera.

Mengagumi Beckenbauer adalah mengagumi peran pemain di atas lapangan yang jarang disorot oleh kamera.

Beckenbauer tidak memiliki skill sehebat Lionel Messi atau Johan Cruyff pada eranya. Beckenbauer adalah seorang libero.

Posisi libero sudah ditinggalkan di dalam sepak bola modern. Libero adalah pemain terakhir di depan kiper. Seorang libero menempatkan posisinya di belakang stopper dan wing back.

Selain menjaga bentang pertahanan, Beckenbauer adalah seorang dirigen dan pemimpin yang mengendalikan permainan.

Di final Piala Dunia 1974, sang libero Beckenbauer berhasil menjinakkan kehebatan Johann Cruyff dengan tarian "total football"-nya.

Inilah teka-teki dari sepak bola. Tim terbaik tidak selalu menjadi juara. Belanda bermain lebih cantik, tetapi Jerman bermain lebih efektif dan efisien.

Di ajang final Piala Dunia 1974, dewi fortuna berpihak pada kesebelasan yang bermain dengan efisiensi dan efektif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Persiapan Euro 2024: Portugal Menang, Italia Tertahan Turki

Hasil Persiapan Euro 2024: Portugal Menang, Italia Tertahan Turki

Internasional
Kevin De Bruyne Terbuka ke Liga Arab Saudi: Tawaran Luar Biasa...

Kevin De Bruyne Terbuka ke Liga Arab Saudi: Tawaran Luar Biasa...

Liga Inggris
Bali United Lepas Lima Pemain dari Lokal, Asing, hingga Senior

Bali United Lepas Lima Pemain dari Lokal, Asing, hingga Senior

Liga Indonesia
Hasil Timnas U20 Indonesia Vs Ukraina, Skuad Garuda Kalah

Hasil Timnas U20 Indonesia Vs Ukraina, Skuad Garuda Kalah

Timnas Indonesia
Taqball Indonesia Kirim 2 Atlet Untuk Kejuaraan Seri Dunia di Vietnam

Taqball Indonesia Kirim 2 Atlet Untuk Kejuaraan Seri Dunia di Vietnam

Sports
Calvin Verdonk Resmi Jadi WNI, Kans Bela Timnas Indonesia

Calvin Verdonk Resmi Jadi WNI, Kans Bela Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Kata Ginting Usai Gugur di Indonesia Open 2024: Mengaku Banyak Kesalahan

Kata Ginting Usai Gugur di Indonesia Open 2024: Mengaku Banyak Kesalahan

Badminton
Link Live Streaming Timnas U20 Indonesia Vs Ukraina, Kickoff 23.00 WIB

Link Live Streaming Timnas U20 Indonesia Vs Ukraina, Kickoff 23.00 WIB

Timnas Indonesia
Indonesia Open 2024: Kisah Perjuangan Wang Zhi Yi, Erat Dukungan Keluarga

Indonesia Open 2024: Kisah Perjuangan Wang Zhi Yi, Erat Dukungan Keluarga

Badminton
Aji Santoso Sayangkan Kasus Pengeroyokan Wasit oleh Pemain Profesional di Laga Tarkam

Aji Santoso Sayangkan Kasus Pengeroyokan Wasit oleh Pemain Profesional di Laga Tarkam

Liga Indonesia
Indonesia Open 2024, Wang Zhi Yi Tak Mau Diganggu Bising Istora Saat Vs Ester

Indonesia Open 2024, Wang Zhi Yi Tak Mau Diganggu Bising Istora Saat Vs Ester

Badminton
Hasil Lengkap Indonesia Open 2024: Dua Wakil Tersingkir di Babak Awal

Hasil Lengkap Indonesia Open 2024: Dua Wakil Tersingkir di Babak Awal

Badminton
Hasil Indonesia Open 2024: Ginting Tersingkir

Hasil Indonesia Open 2024: Ginting Tersingkir

Badminton
Hasil Indonesia Open 2024: Diwarnai 3 Kali Deuce, Sabar/Reza Bekuk Rahmat/Yere

Hasil Indonesia Open 2024: Diwarnai 3 Kali Deuce, Sabar/Reza Bekuk Rahmat/Yere

Badminton
Indonesia Open 2024: Fadia Buat Apriyani Percaya, Tatap Ganda Malaysia

Indonesia Open 2024: Fadia Buat Apriyani Percaya, Tatap Ganda Malaysia

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com